Ada Laporan Korupsi di Probolinggo, KPK Benarkan
Di tengah gegap-gempita Road Show Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jatim yang kini memasuki Kota Probolinggo, ada informasi ngeri-ngeri sedap. Lembaga anti rasuah itu menyatakan, ada sejumlah laporan dugaan korupsi di Probolinggo.
"Memang ada pengaduan terkait korupsi di Probolinggo yang dilaporkan ke KPK," ujar Direktur Pengaduan Masyarakat KPK, Cahya Hardianto Harefa saat jumpa pers di Ruang Sabha Bina Praja, Pemkot Probolinggo, Minggu sore, 15 Juli 2019.
Namun berapa kepastian jumlah laporan terkait dugaan korupsi di Probolinggo, ia mengatakan, akan diekspos Senin, 16 Juli 2019 besok.
Bahkan saat sesi tanya jawab, ketika ngopibareng.id menanyakan, berapa jumlah laporan korupsi dari Probolinggo yang diterima KPK, Cahya berkelit.
"Besok eksposnya. Kalau saya katakan banyak nanti dibayangkan angka yang sekian banyak. Yang jelas ada pengaduan ke KPK terkait korupsi," ujarnya.
Salah seorang wartawan mengejar dengan menanyakan, laporan korupsi itu terjadi di Kota Probolinggo atau di Kabupaten Probolinggo, Cahya tersenyum. "Yang jelas di sini," katanya singkat.
Seorang pengurus LSM Kompak, Wisman mempertanyakan, lembaganya sudah tiga kali melaporkan terjadinya dugaan korupsi di Probolinggo. "Saya sudah tiga kali menyurati ke KPK tetapi hingga sekarang belum ada tindak lanjut," ujarnya.
Cahya pun menimpali, laporan dugaan korupsi ke KPK hendaknya tidak sebatas narasi. "Ketika ditanya datanya, dijawab dari koran, atau laporan hasil audit. Ini belum tentu mengarah ke korupsi," ujarnya.
Dikatakan semakin lengkap dan detil laporan tentang dugaan korupsi maka semakin mudah bagi KPK untuk memrosesnya. "Ada pelapor ketika kami jelaskan seperti ini malah mengatakan, ‘Pokoknya seperti ini harus diproses’. Ya jelas tidak bisa demikian," katanya.
Cahya kemudian membeberkan sekilas soal Road Show KPK di 28 kota dan kabupaten di tiga provinsi yakni, Jateng, Jatim, dan Bali. "Kami sudah menjelajahi Jateng. Kini memasuki Jatim, Kota Probolinggo merupakan daerah ketujuh yang kami datangi. Disambung ke Situbondo dan berakhir di Bali, awal Oktober mendatang," ujarnya.
Di Kota Probolinggo selama dua hari Selasa-Rabu, 16-17 Juli 2019, KPK akan bertemu dengan semua unsur mulai pejabat, pengusaha, guru, siswa, caleg jadi, hingga ormas. Tujuannya untuk mengkampanyekan anti korupsi dan membangun tanpa korupsi.
Sosialisasi dikemas dengan berbagai bentuk mulai, talkshow di radio, hingga pameran kuliner. "Ada pameran kuliner, biar masyarakat tertarik untuk datang. Kami juga membawa bus dan tim yang akan melayani pertanyaan dari masyarakat," ujar Cahya.
Bahkan sosialisasi anti korupsi dikemas melalui dongeng agar anak-anak sedini mungkin diingatkan soal bahaya korupsi. "Kami juga melibatkan kesenian ludruk untuk kampanye anti korupsi," katanya. (isa)
Advertisement