Ada Lagi yang Laporkan Sukmawati Atas Dugaan Penistaan Agama
Tagar #TangkapSukmawati sempat menguasai topik di Twitter, Sabtu 17 November 2019. Diduga ucapan wanita 68 tahun itu membandingan Nabi Muhammad dengan ayahnya, Presiden ke-1 RI Soekarno.
Hal tersebut diduga disampaikan Sukmawati Soekarnoputri saat diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme' pada Senin, 11 November 2019.
Atas ucapannya tersebut, adik Megawati Soekarnoputri ini dilaporkan oleh Koordinator Bela Islam (Korlabi) atas dugaan penistaan agama ke Polda Metro Jaya, pada Jumat 15 November.
Laporan atas nama Ratih Puspa Nusanti, salah satu anggota Koordinator Bela Islam (Korlabi) tertuang dalam nomor LP/7363/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum, tanggal 15 November 2019. Sukmawati dilaporkan atas tuduhan penistaan agama Pasal 156a KUHP.
Terbaru, Sukmawati Soekarnoputri kembali diadukan ke polisi oleh Forum Pemuda Muslim Bima (FPMB).
Laporan tersebut dibuat oleh Imron Abidin selaku Ketua FPMB. Sebagai muslim, Imron melapor karena merasa tersakiti dengan ucapan Sukmawati Soekarnoputri tersebut.
"Semua pernyataan di atas sangat menyakitkan umat Islam khususnya kami dari Forum Pemuda Muslim Bima," ujar salah satu kuasa hukum Imron, Dian Prana Djaya dalam keterangannya.
Laporan ini dicatatkan dalam Tanda Penerimaan Surat Pengaduan Masyarakat pada tanggal 16 November 2019 di Bareskrim Polri. Pelapor melampirkan 1 buah compact disk berisi video terkait dan 4 lembar printout screenshot video terkait.
"Kami melaporkan Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penistaan agama sesuai dengan Pasal 156a KUHP jo Pasal 28 ayat (2) UU ITE," katanya.
Ucapan Sukmawati Soekarnoputri viral saat dirinya menghadiri sebuah diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme'.
Dalam diskusi itu, awalnya Sukmawati berbicara tentang perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI dari jajahan Belanda. Kegiatan itu sendiri dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2019.
Sukmawati sempat melontarkan pertanyaan kepada forum. "Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20 itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.
Forum hening. Tidak ada yang menjawab pertanyaannya itu. Dia pun lalu melontarkan kembali pertanyaan itu kepada forum yang dihadiri sejumlah mahasiswa.
"Di abad 20, yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia itu Nabi Yang Mulia Muhammad atau Ir Sukarno? Tolong jawab, silakan anak-anak muda, saya mau tahu jawabannya, ayo jawab, nggak ada yang berani? Saya mau yang laki-laki, kan radikalis banyaknya laki-laki," lanjutnya.
Seorang mahasiswa kemudian berdiri. Sukmawati pun menanyakan identitas mahasiswa yang akan menjawab pertanyaannya itu.
"Saya Muhammad Takim Maulana, mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Selatan. Memang benar pada awal ke 20 yang berjuang itu Ir Sukarno, nah...," ucapan Takim langsung dipotong Sukmawati.
"Oke, setop. Hanya itu yang Ibu mau tanya," ucapnya.
Dia kemudian meminta mahasiswa lain menjawabnya. Kali ini ada mahasiswa asal Papua yang menjawab 'Soeharto', yang kemudian mengundang gelak tawa para hadirin.
Sukmawati pun melanjutkan pidatonya. Menurutnya, adalah hal yang wajar apabila kita menghormati para pejuang terdahulu.
"Memangnya kita nggak boleh menghargai, menghormati, orang-orang mulia di awal-awal, pokoknya abad modern? Apakah suri teladan itu hanya Nabi? Ya, oke, nabi-nabi, tapi pelajari perjalanan sejarah, ada revolusi industri. Apakah kita tidak boleh menghargai seperti Thomas Jefferson, Thomas Alva Edison, orang-orang mulia untuk kesejahteraan manusia," kata Sukmawati.
Ini bukan kali pertama Sukmawati Soekarnoputri dituding menistakan agama. Sebelumnya, ia juga sempat membuat geram massa Persaudaraan Alumni 212 lewat puisinya di acara 29 tahun desainer kebaya Anne Avantie di Indonesia Fashion Week 2018.