Ada Vespa Transformers Jualan Kuliner Ketupat Lebaran di Kediri
Biasanya, dua setelah hari Raya Idul Fitri di sejumlah pasar tradisional di Kediri banyak ditemui pedagang yang menjajakan makanan tradisional khas lebaran seperti ketupat, lepet, sayur tahu dan bubuk kedelai.
Nah, tak mau ketinggalan untuk menarik perhatian konsumen, seorang pedagang kopi bernama Kristanto Eko Putro rela memodifikasi kendaraan Vespa PX kesayangnya menjadi truk gandeng mini. Truk gandeng mini kemudian diberi nama Vespa Transformers.
Di atas Vespa Transformer ini, Eko Putro berjualan kuliner khas lebaran yaitu ketupat dengan berbagai variasi masakan, sebagai pendamping. Harganya pun relatif terjangkau. Eko Putro menjajakan kuliner lebaran di atas Vespa Transfomer ini di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Ngadisiomo, Kota Kediri
Trik menggunakan Vespa Transformer sebagai lapak dagangan ini, diyakini efektif. Selain pelanggan tetap, sejumlah pengguna jalan yang kebetulan melintas di sekitar lokasi, merasa tertarik hingga akhirnya mampir untuk membeli ketupat. Para pembeli yang datang tidak hanya berasal dari wilayah Kota Kediri, melainkan juga kabupaten bahkan dari luar kota.
Tahun ini, meski jumlah pembelinya lebih ramai dibanding hari biasanya, namun tetap tak seramai momen yang sama tahun lalu. Eko Putro menganggap turunnya jumlah pembeli masih berkaitan dengan pandemi virus Corona.
"Kalau lebaran kupatan tujuh hari lamanya. Puncaknya hari ini sama besok ramainya. Meski pun saat ini ramai, tapi jumlah pembeli jika dibandingkan hari raya tahun kemarin, turun. Tahun ini istri masak agak longgar waktunya. Kalau tahun lalu masaknya full bisa dari pagi hingga pagi lagi," jelasnya.
Resep masakan variasi ketupat ini, merupakan resep turun-temurun dari keluarga istri. Eko Putro kemudian memutuskan untuk membuka usaha kuliner pada 2007 lalu. Dia bersama istrinya memutuskan untuk berjualan ketupat. Setelah mencoba berjualan, ternyata respon pembelinya cukup bagus.
Masakan ketupat dijual dengan harga bervariasi. Meski mendekati berakhirnya lebaran ketupat harga janur terus naik hingga Rp 70.000 per lonjor, namun Kristanto Eko Putro menjual ketupat buatan istrinya itu dengan harga tetap .
Harga ketupat dan lepet per 10 biji dijual Rp30 ribu, bubuk kedelai dijual antara Rp 2-3 ribu dan sayur tahu Rp5 ribu per bungkus. Omzet yang didapat dari hasil jualan mulai sekitar pukul 07.00 pagi hingga menjelang Maghrib sekitar Rp500 ribu.
Eko Putro, merencanakan setelah lebaran kupat berakhir pada hari Senin nanti, ia masih akan melanjutkan berjualan kuliner tradisional ketupat, selain tetap berjualan kopi.
"Selain berdagang, saya juga punya usaha sampingan jual beli Vespa, " kata dia.
Bapak tiga anak ini menyebut Vespa Transformers-nya tersebut, sudah ia operasionalkan untuk berjualan kurang lebih dua tahun lalu. Sebelumnya, ia berjualan dekat perempatan Jalan Raya Ngadisiomo. Eko Putro kemudian punya ide memodifikasi Vespa buatan tahun 1980 miliknya itu menjadi mirip truk gandeng.
"Idenya spontan aja. Awalnya melihat jalan ini kan sering dilewati truk gandeng. Akhirnya timbul keinginan untuk memodifikasi Vespa PX yang saya punya," kata Eko Putro .
Untuk memodifikasi Vespanya menjadi seperti sekarang ini, Eko Putro menyebut kurang lebih sudah habis sekitar Rp20 jutaan. Namun, uang sejumlah Rp20 juta itu tak dikeluarkan sekaligus, melainkan bertahap.
"Kita modifikasi pelan pelan dengan biaya seadanya dulu. Jika dikalkulasi kurang lebih habis Rp 20 juta ," kata pria lulusan SLTA ini.
Advertisement