Ada Kedai Kopi di Malang Usung Konsep Heritage Bahasa Walikan
Salah satu kedai kopi di Malang mencoba mengusung konsep heritage bukan dari segi bangunan. Segi heritage ditampilkan pada sisi bahasa.
Tempat itu adalah Kedai Kopi Sebastien yang menawarkan pengelaman heritage kepada pengunjungnya. Yaitu melalui pengucapan Bahasa Malangan atau Walikan yang berarti terbalik.
“Tidak ada yang spesial di sini. Sama saja dengan kopi-kopi lainnya. Cuma yang buat spesial itu ya menggunakan bahasa walikan atau Malangan itu,” ujar pemilik Kedai Kopi Sebastien, Didik Sapari pada Jumat 14 Juli 2023.
Bahasa walikan adalah sebuah bentuk pengucapan dengan bunyi kalimat terbalik. Contohnya seperti kata ‘Mas’ dibalik pengucapannya menjadi ‘Sam’.
“Kalau pakai bahasa Malangan atau walikan di kedai kami ini harganya mulai dari Rp5 ribu sampai Rp13 ribu. Kalau, bahasa Indonesia ya mahal bro. Mulai dari Rp15 ribu sampai di atas Rp20 ribu,” katanya.
Jika pengunjung menggunakan bahasa walikan maka Kedai Kopi Sebastien akan memberikan diskon sebesar 40 persen. Konsep ini dihadirkan untuk melestarikan budaya. Bukan dari segi estetika bangunan yang tampak heritage. Tapi langsung, secara interaksi.
“Sekarang ini sudah banyak warung kopi di Kota Malang. Suasana kuno-kuno-an ya banyak. Konsep seperti itu sudah banyak. Kami menawarkan yang berbeda,” ujarnya.
Kedai Kopi ini juga berada di bawah bangunan heritage yang bertahan sejak 1960-an. Ada berbagai macam aksesoris dari tempo dulu seperti sepeda onthel, buku-buku lawas, hingga meja dan kursi kuno. “Isinya itu barang-barang kuno milik kami sendiri,” katanya.
Advertisement