Ada Karya Alumni SMA Alhikmah di Pameran Lukis, Grafis dan Patung
Sekolah Menengah Atas (SMA) Alhikmah Surabaya bakal melahirkan seniman. Ini yang terjadi pada Nizar Mohammad Afandi, siswa angkatan 12 yang kini menjadi mahasiswa institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Di semester pertama menjadi mahasiswa jurusan Seni Rupa Murni perguruan tinggi seni itu, ia sudah menggelar pameran karya bersama mahasiswa seangkatan lainnya. Evennya bertajuk Pameran Nawanata.
Seperti dilaporkan GudegNet (Rabo, 4 Desember 2019), pameran mahasiwa Jurusan Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta angkatan 2019 menggelar pameran Nawanata di Galeri Fajar Sidik, ISI, Jalan Parangtritis KM 6,5, Sewon, Bantul. Menampilkan karya lukis, grafis, dan patung, pameran berlangsung 1-7 Desember 2019.
Ada 90 lebih karya mahasiswa yang terpajang di galeri. Nizar, wakil ketua pameran mengatakan, pada pameran ini tak ada tema khusus. "Untuk tema pada pameran pertama ini kita bebas, karena memang eksplorasi dulu,” kata Nizar seperti dikutip GudegNet.
Karena temanya bebas, maka karya dalam pameran ini amat beragam. Dari lukisan Bob Marley, patung kaki, patung robot, pohon, dan lain-lain.
Menurut Nizar, pameran ini berkonsep mini art. Terdapat batasan ukuran tertentu untuk karya agar ruang pamer mencukupi. Tajuk pameran, Nawanata merupakan singkatan Bahasa Sansekerta, yakni nawadasa danantya widyanata.
Mahasiswa yang akrab dipanggil Bang Ijal ini menjelaskan, nawadasa artinya 19, merujuk pada angkatan 19, danantya berarti bekerja keras demi kesempurnaan, dan widyanata artinya berilmu.
“Danantya, kita mahasiswa seni dalam berkarya harus bekerja keras demi kesempurnaan. Widyanata artinya berilmu, kita sebagai mahasiswa harus punya ilmu yang kuat. Tidak hanya kemampuan teknis dalam berkarya tapi juga harus punya ilmu yang tinggi,” tuturnya.
Lewat pameran ini diharapkan para mahasiswa bisa lebih berkembang dan memberanikan diri. “Buat latihan juga di tahun pertama ini kita berani mengeluarka ide-ide kita, karya-karya kita,” kata Nizar. Pameran ini dapat dikunjungi pukul 11.00-19.00.
Dalam pameran ini, Nizar menampilkan karya karya grafis yang dikombinasi dengan lukis. Ia menggunakan teknik linocut, acrylic on canvas 30 x 30 cm. Karyanya diberi judul Kekuasaan Membutakan.
Menjelaskan karyanya, Nizar mengatakan bahwa ketimpangan sosial dimana-mana karena yang berkuasa sewenang-wenang. Sedang yang miskin terpuruk. Gambaran seorang anak kurus dan meringkuk karena lapar dan tidak punya uang.
"Terinspirasi dari salah satu foto jurnalistik yang memiliki cerita panjang dibaliknya. Sedang ilustrasi kekuasaan terletak pada penguasa yang buta dan nyaman dalam kuasanya tanpa menghiraukan mereka yang kekurangan maupun mereka yang merana. Buta dalam kekuasaan, janji yang telah mereka keluarkan sebelum berkuasa hilang begitu saja," tulisnya.
Advertisement