Ada Kabar Rekonstruksi, Warga Berdatangan ke Tempat Pembunuhan
Warga memenuhi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan siswi SMP 1 Kemlagi, Mojokerto. Puluhan orang berdiri di depan TKP yang masih ditempel garis polisi.
Warga mengaku datang setelah mendengar kabar akan digelar rekonstruksi tersebut.
"Ada kabar rekonstruksi pembunuhan. Penasaran sama pelaku," kata Ani, 38 tahun, warga Desa Pandan Sambikerep, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Kamis, 15 Juni 2023.
Pantauan di lokasi, sejak pukul 16.00 WIB, puluhan warga mulai orang dewasa, remaja, hingga anak-anak menunggu di dekat rumah yang digunakan untuk menyimpan korban sebelum dibuang ke parit bawah jembatan rel kereta api di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Lokasi rumah yang digunakan menyimpan korban itu berada di Dusun Kemlagi Barat Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto.
Menurut pengakuan warga di lokasi mereka penasaran dengan tampang AA, 15 tahun, pelaku anak yang juga teman sekelas korban.
"Penasaran sama pelaku yang satunya (anak). Gemes aja kok bisa umur segitu sudah tega membunuh," ujar Siti, warga asal Desa Mojodowo, Kecamatan Kemlagi.
Seperti diketahui, Polres Mojokerto Kota membeberkan bagaimana cara dua pelaku AA 15 tahun dan Mochammad Adi (MA) 19 tahun membunuh AE, 15 tahun, hingga akhirnya ditemukan di parit bawah jembatan rel kereta api di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa, 13 Juni 2023.
"Awalnya pelaku MA saat itu mengajak pelaku AA untuk membegal karena MA butuh uang untuk servis handphone-nya yang rusak karena tidak diberi uang oleh ibunya," kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria, kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Mapolresta, Rabu 14 Juni 2023.
AA yang merupakan teman satu kelas korban itu kemudian mengajak Adi alias MA untuk menghabisi AE. Diketahui AA dan korban adalah teman satu kelas. Keduanya diketahui pernah berpacaran. AA menaruh dendam kepada korban karena diganggu saat tidur di kelas dan ditagih uang iuran kas sebesar Rp40 ribu.
Setelah itu, pada tanggal 15 Mei 2023 sekira jam 19.00 WIB, AA bertemu dengan AE di persawahan Dusun Kemlagi Kidul, Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto dengan modus untuk diajak jalan keluar.
"Tetapi saat tiba di TKP, selanjutnya pelaku (AA) diam-diam jalan kaki menghampiri dari belakang dan mencekik leher korban, sehingga membuat korban terjatuh dan meninggal dunia," tegas Wiwit.
Usai dibunuh, AA membawa jasad korban ke gudang pemotongan ayam milik orang tuanya yang ada di belakang rumahnya di Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi.
AA kemudian menghubungi Adi, warga Dusun Randurejo, Desa Mojowatesrejo, Kecamatan Kemlagi itu untuk datang ke rumahnya. Adi pun menyetubuhi korban sebanyak dua kali saat ditinggal tersangka AA keluar mencari tali rafia untuk mengikat jasad korban.
"MA menyetubuhi tubuh korban yang sudah meninggal, dan setelah disetubuhi kedua pelaku membawa korban untuk dibuang," jelasnya.
Jasad korban kemudian dibungkus karung putih dibawa menggunakan sepeda motor milik AA untuk dibuang di parit bawah jembatan rel kereta api Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.
"Kedua pelaku ini berputar-putar mencari lokasi pembuangan. Akhirnya dibuang di bawah rel kereta api itu, didorong ke parit agar tidak diketahui orang," ucapnya.
Mochammad Adi salah satu tersangka pembunuhan terhadap AE, siswi SMP asal Kecamatan Kemlagi ditunjukkan dalam konferensi pers di Mapolres Mojokerto Kota.
Selain merencanakan pembunuhan bersama tersangka anak AA, warga Dusun Randurejo, Desa Mojowatesrejo, Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto itu dua kali menyetubuhi mayat korban sebelum membuangnya ke selokan di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Sooko.
Adi mengaku nekat menyetubuhi jasad korban lantaran terdorong hawa nafsu. “Saya sendiri yang ingin (menyetubuhi),” kata Adi dihadapan para wartawan.
Sebelumnya, AE siswi kelas IX SMPN 1 Kemlagi, asal Dusun Gapuro, Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, dinyatakan hilang sejak Senin, 15 Mei 2023 malam. Sebelum hilang anak sulung pasangan Atok Utomo dan Yulia Aura itu berpamitan ke pasar malam sekitar pukul 18.15 WIB. AE keluar rumah menggunakan kendaraan roda dua Honda Beat dengan nomor polisi (nopol) S 2855 TL.
AE mengaku pergi dengan teman prianya berisinial D. Namun, hingga malam AE tak kunjung pulang, bahkan pesan singkat yang dikirim orang tuanya juga tak dibalas.
Hingga akhirnya orang tua korban AE melaporkan ke polisi. Setelah hampir sebulan melakukan penyelidikan, polisi akhirnya bisa mengendus keberadaan barang-barang milik korban. Yakni sebuah ponsel dan sepeda motor milik remaja berparas cantik itu. Polisi kemudian meringkus dua terduga pelaku.
“Handphone dan sepeda motor korban diamankan oleh kedua pelaku ini. Bahkan handphone sempat dijual dan laku satu juta, kemudian hasilnya dibagi berdua oleh pelaku,” ungkap Kapolresta.
Wiwit menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Bhayangkara Polda Jatim, AE diindikasikan meninggal kekurangan oksigen.
“Dari pengakuan tersangka dia mencekik korban sehingga sampai kehabisan nafas. Eksekutornya pelaku yang anak, teman sekelasnya (korban). Korban dibunuh di belakang rumah pelaku berjarak sekitar 50-100 meter,” ucap Wiwit.
Advertisement