Ada Jenis Diare Yang Tak Harus Diobati, Kenali Jenisnya
Di musim hujan seperti saat ini, banyak wabah peyakit yang akan mengancam kesehatan, salah satunya adalah diare. Ada pun beberapa jenis diare yang harus dikenali agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter spesialis penyakit dalam dari rumah sakit RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Erwin Astha Triyono, SpPD., KPTI., FINASIM, mengatakan, dalam pengobatan diare harus diketahui dulu penyebabnya lantaran ada diare yang tak perlu diobati.
"Diare itu karena ada kuman yang masuk, saat diare otomatis tubuh akan membuang kuman itu, tidak harus serta merta diberi obat pasti berhenti, tergantung penyebabnya. Sehingga yang perlu diobati adalah efek dari diarenya," ujar dr. Erwin Asta Triono.
Biasanya, diare dengan frekuensi sering serta banyak yang dikeluarkan, lanjut Erwin merupakan diare kolera. Diare jenis ini membuat tubuh menjadi lemas dan kekurangan cairan. Kekurangan cairan ini yang perlu ditangani agar tidak berimbas lebih parah pada kondisi tubuh.
Menurut Erwin, diare disentri beda lagi. Diare ini yang membutuhkan obat tapi hanya antibiotik untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh diare tersebut.
"Diare ini biasanya disertai dengan demam tinggi serta nyeri perut. Untuk itu membutuhkan antibiotik agar meringankan rasa sakitnya," ungkapnya.
Lebih lanjut Erwin mengatakan, bila diare tidak disertai demam dengan frekuensi yang tidak terlalu banyak, tidak perlu mengonsumsi obat untuk menghentikannnya.
"Obat justru akan membuat diare berhenti, kalau diare berhenti kuman yang ada di dalam usus tidak bisa keluar. Karena diare justru membuang kuman tersebut," tambahnya.
Namun, bila diare berlangsung selama lebih dari dua hari disertai demam dan sakit perut yang melilit, si penderita bisa segera memeriksakan diri ke dokter.