Munas X MUI, Ada Isyarat KH Ma'ruf Amin Diganti
Musyawarah Nasional ke-10 Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi momentum pergantian kepengurus dan kepemimpinan. Munas memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan jabatan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Pada periode 2020-2025 nanti insya Allah akan ada anggota baru," kata Wakil Ketua Umum MUI Pusat, KH Muhyiddin Junaidi di Jakarta, Selasa 24 November 2020.
Dengan adanya suksesi itu diharapkan akan ada amunisi tambahan bagi MUI dalam menyuarakan kebenaran, menyampaikan dakwah yang rahmatan lil alamin. Membumikan posisi MUI sebagai khadimul ummah wa shodiqul hukumah, sebagai pelayan umat dan mitra loyal-kritis pemerintah.
“Saya berharap Munas X MUI 2020 akan melahirkan banyak kesepakatan yang bermanfaat bagi umat Islam dan Bangsa Indonesia,” kata KH Muhyiddin
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah, KH Marsudi Syuhud, menambahkan Munas yang dilaksanakan lima tahun sekali ini sesuai dengan perintah PD/PRT khususnya pemilihan pengurus.
"Munas ini adalah sarana musyawarah tertinggi untuk menentukan keberlangsungan organisasi kita dalam kaitannya dengan kepengurusan. Nanti akan ada pemilihan ketua umum dan seluruh perangkat-perangkatnya dari pengurus harian, pengurus wantim, dan lain sebagainya," ujarnya.
Ketua PBNU berharap, Munas X MUI 2020 dapat berlangsung dengan baik, menghasilkan hal yang dibutuhkan MUI dan untuk kebutuhan eksternal maupun internal organisasi MUI.
Beberapa pengurus MUI menghendaki pergantian Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, yang sekarang menjadi wapres, supaya MUI bisa bekerja maksimal. Namun, belum ada yang mau menyebutkan siapa yang akan menggantikan KH Ma'ruf. "Soal ketua umum tidak etis dibuka di luar munas," kata Sekjen MUI Anwar Abbas.
Munas MUI akan diselenggarakan secara daring dan luring pada 25-27 November 2020 di Hotel Sultan Jakarta.
Peserta yang hadir secara fisik oleh panitia disebutkan tidak akan sebanyak Munas MUI sebelum-sebelumnya. Peserta yang luring juga harus mengikuti tes ketat secara dua tahap mulai dari swab PCR sampai swab antigen.
Ini sebagai bentuk dukungan MUI kepada kebijakan pemerintah Indonesia dalam menegakkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Semoga MUI bisa menjadi role model bagi organisasi lain yang ingin menyelenggarakan Munas di tengah Covid-19. Kami melakukan protokol kesehatan secara ketat dan tegas karena kami yakin menjaga keselamatan jiwa jauh lebih penting daripada menyelamatkan yang lain-lain," katanya.
Advertisement