Sempat Terhenti, Banyuwangi Kembali Berikan Insentif Guru Ngaji
Ini kabar baik bagi para guru ngaji di Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyiapkan insentif bagi guru ngaji. Besarnya, total Rp8,3 miliar pada tahun ini. Insentif ini diberikan dalam bentuk dana hibah. Rencananya, insentif tersebut akan disalurkan kepada ribuan guru ngaji se-Kabupaten Banyuwangi.
Sejak tahun 2011 Pemkab Banyuwangi memang telah menyalurkan insentif bagi guru ngaji. Insentif ini sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas peran guru ngaji dalam dunia pendidikan. Peran guru ngaji tidak kalah pentingnya dari guru di sekolah formal. Selain memberi pendidikan agama, guru ngaji berperan penting membentuk akhlak mulia anak-anak.
“Biasanya peserta ngaji di TPA-TPA itu anak-anak mulai usia pra sekolah hingga sekolah dasar. Di usia inilah penanaman akhlak mulia pada anak sangat tepat dilakukan,” kata Bupati Anas, Jumat, 14 Februari 2020.
Bupati Anas mengapresiasi sekaligus berterima kasih atas kegigihan dan keihkhlasan para guru ngaji dalam mendidik putra-putri generasi penerus Banyuwangi.
"Insyaallah ilmu yang telah diberikan ke anak-anak didik akan menjadi amal jariyah yang akan terus membawa manfaat,” ujar Anas.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, H.M Lukman, menyatakan, Pemkab Banyuwangi telah menyalurkan insentif bagi guru ngaji sejak tahun 2011 hingga 2018. Pada 2019 tidak ada penyaluran insentif karena fokus pada pembaruan data jumlah guru ngaji.
“Setiap tahun selalu ada pemberian insentif bagi guru ngaji, baru berhenti pada 2019 karena update data,” ujarnya.
Lukman mengatakan selama ini insentif disalurkan kepada para guru ngaji melalui lembaga dengan proses hibah. Yakni melalui Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama Nabawi dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Qur’an (LPPTKA) Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia.
“Karena lewat proses hibah maka prosesnya harus didahului dengan pengajuan dari kedua lembaga tersebut. Kalau tidak mengajukan permohonan hibah, maka pemkab tidak bisa mengeluarkan dana tersebut,” katanya.
Tahun 2020 ini, Lukman menjamin penyaluran insentif pada guru ngaji akan berjalan dengan lancar. Data guru ngaji juga telah ter-update. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran lagi akan tiadanya penyaluran insentif bagi guru ngaji.
“Insyaallah tahun ini penyaluran akan dilakukan dengan lancar sesuai data yang telah di-update,” ungkapnya.
Penyaluran insentif ini disambut gembira para guru ngaji. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk perhatian dari pemerintah.
"Tidak dipungkiri, memang ada guru ngaji yang mengharapkan, karena rutin menerima tiap tahun," ujar Koordinator Guru Ngaji Kecamatan Wongsorejo Ustaz Ahmad Saifullah.
Advertisement