Ada Gua Baru Ditemukan di Tuban
Sebuah gua baru ditemukan di Dusun Krajan, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Gua ini ditemukan di areal tambang batu kapur. Totok Sugianto (24), anak pemilik lahan yang pertama kali menemukan gua ini. Saat itu, Totok sedang menggergaji batu kumbung (kapur) bersama rekan kerjanya pada Kamis 2 Agustus lalu. Saat menggergaji batu kapur itu, Totok bersama rekannya merasakan angin dari balik batu.
Karena penasaran, Totok dan rekannya langsung memperbesar lubang untuk melihat di dalam tanah bebatuan tersebut. Dengan menggunakan tangga bambu, keduanya turun hingga kedalaman sekitar 8 meter.
Di dalamnya ternyata ditemukan hamparan rongga gua yang luas. Lorong gua sendiri terbentang hingga sekitar 200 meter panjangnya. Karena khawatir dengan kondisi yang gelap dan sulitnya oksigen yang membuat dirinya sulit bernafas, Totok dan temannya akhirnya kembali keluar dan menceritakan apa yang dialaminya kepada warga.
Atas temuan gua ini, Asosiasi Wisata Gua Indonesia (Astaga) bersama Mahasiswa Pecinta Alam (Mahipal) Universitas Ronggolawe (Unirow) Tuban lantas melakukan penelusuran serta observasi gua. Hasilnya, gua ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 226 meter. Akan tetapi jika diukur secara datar panjangnya sekitar 214 meter.
Dalam melakukukan risetnya, Astaga membagi gua ini menjadi 18 station. Pembagian station itu berdasarkan perubahan lorong, perubahan bentuk atau arah, perubahan sudut kemiringan, penemuan-penemuan penting seperti mata air atau ornamen atau ketemu sungai. Sedangkan jarak antarstation maksimal 30 meter.
Pembagian berdasarkan station ini, bertujuan memudahkan untuk memetakan ke mana arah gua ini mengarah. Pasalnya, di atas sekitar gua ini masih aktivitas tambang kapur yang masih aktif. Sehingga dengan adanya peta yang menunjukkan ke arah mana gua ini membentang, bisa melindungi pekerja tambang yang berada di sekitarnya.
"Semisal saja di station 0, di lokasi itu sudah terdengar suara gergaji mesin," kata Nafikurrohman, perwakilan tim ahli Astaga Komisariat Daerah Jatim.
Selain itu, pada ujung ke arah Barat Daya ada sebuah lubang kolam yang prediksi sangat curam. Hal itu ditengarai saat dilempar batu suaranya seperti lubangan air yang memiliki kedalaman tinggi. Sedangkan untuk menuju ke ruangan yang ada kolamnya itu harus merayap.
"Yang kami khawatirkan jika di atas permukaan gua ada aktivitas tambang, ini yang berbahaya. Karena itu, penemuan gua di atas lahan tambang ini perlu didudukkan bersama. Mulai dari masyarakat, pemerintah desa, kecamatan hingga Pemkab Tuban. Agar semua tahu lokasi mana yang bisa dijadikan tambang dan lahan mana yang berbahaya," ujarnya.
Dalam gua, banyak ditemukan ornamen-ornamen bagus yang berciri khas gua di sepanjang Utara Jawa. Seperti stalagtit dan stalagmit serta helectid atau bebatuan yang membentuk aliran ke samping atau melawan gravitasi. Dilihat dari ornamen-ornamen itu, diperkirakan umur gua sudah mencapai ratusan ribu tahun. (amr)