Ada Empat Potensi Kerawanan Jelang Lebaran, Ini Kata Polisi
Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo mengatakan bahwa jelang lebaran tahun ini, ia menyebut ada empat kerawanan yang perlu diantisipasi dan diperhatikan oleh pihak kepolisian. Kerawanan ini bisa saja mengganggu kelancaran arus mudik, arus balik, hingga keamanan dan kenyamanan masyarakat saat merayakan Idul Fitri.
Empat kerawanan ini menurut Widodo adalah stabilitas harga pangan, kedua kestabilan arus mudik dan arus balik, ketiga potensi bencana alam dan gangguan seperti pencurian dengan kekerasan (curas) dan terakhir yakni soal terorisme. Hal ini membuat pihak kepolisian memberikan perhatian khusus untuk menciptakan lebaran yang aman dan nyaman di masyarakat.
"Ada empat potensi kerawanan, pertama stabilitas harga pangan, kedua kestabilan arus mudik dan arus balik yang mana banyak lokasi rawan macet dan rawan kecelakaan, ketiga potensi bencana alam dan gangguan seperti curas, curanmor, begal hingga hipnotis, dan keempat ancaman tindak pidana terorisme," kata Widodo saat membacakan sambutan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Jatim, Rabu 6 Juni 2018.
Guna mengantisipasi empat hal itu, ia pun juga akan menggelar Operasi Ketupat Semeru 2018 akan digelar selama 18 hari mulai tanggal 7 Juni hingga 24 Juni 2018. Dengan menerjunkan sedikitnya 2630 personel. Rinciannya sebanyak 2100 personel dari Polisi, Dishub 244, Jasa Raharja 20 personel, TNI 244 personel dan pengelola jalan tol 22 personel.
Tak hanya itu, polisi juga turut melibatkan beberapa anggota Pramuka yang ikut mengamankan kelancaran mudik. Seluruh komponen ini diterjunkan untuk menciptakan situasi dan rasa aman kepada masyarakat.
"Menjadi sasaran kita di dalam pelaksanaan operasi selain memang tujuan utama adalah menciptakan rasa aman sehingga masyarakat merayakan Idul Fitri dengan nyaman aman di semua kegiatan tempat berkumpulnya masyarakat," lanjutnya.
Sementara guna mengantisipasi kecelakaan yang sering terjadi, Wakapolda mengatakan telah menyiapkan pengamanan khususnya di beberapa ruas jalan tol. Sedangkan antisipasi ancaman teroris Kapolri telah mengimbau setiap satuan wilayah meningkatkan kegiatan deteksi intelijen melalui satgas anti teror di seluruh jajaran.
Bahkan guna mengantisipasi gejolak harga dan ketersediaan bahan pangan selama ramadhan hingga Hari Raya dan usai Hari Raya, Polda Jatim juga menurunkan Satgas Pangan yang dipimpin oleh Direskrimsus. (hrs)