Ada Dugaan Pungli PPK, KPU Surabaya Tunggu Laporan Resmi
Ada isu pungli menimpa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya. Isu pungli itu terkait seleksi panitia pemilihan kecamatan (PPK). Diduga salah satu anggota PPK yang lolos mengaku dimintai sejumlah uang dengan dalih infaq.
Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi mengatakan, akan melakukan pendalaman sesuai mekamisme internal, apabila disertai bukti kuat dan identitas pelapor yang jelas maka akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.
"Kami harus tetap memiliki praduga tak bersalah terhadap siapa pun dan menunggu prosesnya," katanya, Senin, 7 Agustus 2023.
Menurutnya, hingga saat ini laporan yang diterima belum secara terperinci dan jelas.
Lanjutnya, rapat pleno untuk mengambil keputusan tertinggi bisa dilakukan jika informasi dan bukti terkait pungli sudah jelas. Mekanisme itu sesusai surat keputusan (SK) KPU RI.
"Pihak-pihak yang mempunyai bukti terkait hal ini bisa lapor ke kami dengan identitas yang jelas dan tuntutan pelapornya. Kalau informasinya belum ada pelapornya terus bagaimana," ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya memastikan tidak ada pungutan berdalih infaq yang dilakukan oleh KPU Kota Surabaya. Jika ada harus dasar hukum atau aturan perundang-undangan.
"Tidak ada kegiatan mengimbau ini dan itu untuk mengumpulkan dana. Tidak pernah ada, kalau ada perintah pasti ada dasar hukumnya. Karena kami kabupaten atau kota sifatnya implementator, jadi tanpa perundangan, tanpa peraturan, mustahil bagi kami merintahkan apapun bentuk kegiatannya,” terangnya.
Terkait dugaan tersebut, beberapa pemuda yang mengatasnamakan mereka aliansi Poros Revolusi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia mengelar demo di depan kantor KPU siang ini, Senin, 7 Agustus 2023.
Koordinator aksi demo, Wahyu mengungkapkan, tuntutan pungli yang dialamatkan ke KPU Surabaya sudah mengantongi bukti data tangkapan layar WhatsApp salah satu PPK yang mengaku jadi korban.
"Aksi ini menuntut dugaan pungli berkedok infak oleh oknum inisial S. Contohnya banyak data dari screenshot WA di grup Santri Demokrasi," paparnya.
Sebelumnya, dugaan tersebut mencuat setelah tersebarnya tangkapan layar yang beredar memperlihatkan chat terusan seseorang mengaku sebagai PPK yang dimintai uang dengan besaran satu kali gaji. Disamping itu tidak ada penjelasan permintaan infaq tersebut dalam rangka apa.