Ada Aroma Rekayasa di Kejurda Softball-Baseball, Ini Penjelasan Pengprov Perbasasi Jatim
Pekan ini, Pengprov Persatuan Baseball dan Softaball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Jawa Timur seperti dilanda angin ribut. Sebelum menuai hasil buruk di Kejurnas, sempat juga muncul aroma rekayasa dalam pelaksanaan Kejurda sebagai ajang seleksi pemain Kejurnas di Lapangan Gunungsari, 18-25 Maret 2018.
Aroma rekayasa itu mencuat terkait status dua tim dari empat daerah peserta Kejurda, yaitu Surabaya dan Sidoarjo. Diketahui Surabaya masih dalam sengketa hukum setelah Pengprov Perbasasi Jatim digugat oleh sejumlah klub di Surabaya di Badan Abritasi Olahraga Republik Indonesia (BAORI) karena tidak segera mengeluatkan surat pengesahan hasil Muskotlub Pengkot Surabaya.
Sementara keberadaan Sidoarjo di Kejurda juga seperti "tim siluman" lantaran KONI Sidoarjo mengaku jika cabor softbal dan baseball (Perbasasi) belum menjadi anggota di induk organisasi tertinggi olahraga prestasi di Kabupaten Sidoarjo.
Terkait status dua daerah ini, Sekretaris Pengprov Perbasasi, Asna Taufik menegaskan jika pelaksaaan Kejurda sudah sesuai dan tidak ada rekayasa. "Sidoarjo sudah ada SK Cartaker Pengkot Sidoarjo sejak dua tahun lalu. Sementara Surabaya sudah ada SK Plt, jadi sudah sesuai, termasuk dua peserta lain Jombang dan Malang, " ujar Asna yang juga menjadi menjadi penanggungjawab Kejurda ini.
Namun diakui Asna jika ada persoalan di Surabaya, karena empat klub tidak ikut bergabung di Tim Surabaya, "Terang-terangan saja memang ada masalah di Surabaya, tim Surabaya kemarin ada lima klub yang bergabung, empat tidak ikut. Kita membina yang mau saja, masak pembinaan harus berhenti, " ujarnya.
Untuk masalah Surabaya, Asna mengatakan yang lebih tahu detail adalah Plt Surabaya, "Untuk nama klub-klub Surabaya yang ikut tanya ke Plt langsung yang menyelenggarakan Selekot Surabaya sebelum Kejurda, " ujarnya.
Sementara soal gugatan terhadap Pengprov Perbasasi Jatim yang sudah masuh di meja persidangan BAORI, Asna mengaku tidak mengetahuinya, "Kalau soal gugatan itu saya tidak dan tidak ada surat panggilan, coba ke ketua umum, " ucapnya. tom