Ada Aliran Dana dari Luar Negeri di Rekening FPI, Ini Kata PPATK
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya aliran keuangan lintas negara dalam rekening Front Pembela Islam (FPI). Namun, Kepala PPATK Dian Ediana Rae enggan membeberkan secara rinci terkait temuan itu.
"Iya. Ada aliran dana dari luar negeri," kata Dian Ediana, Minggu, 24 Januari 2021.
Dian menambahkan, aliran dana lintas negara tersebut belum dapat dijelaskan. Karena PPATK, hanya bertugas meneliti arus keuangan di rekening FPI. Dia menilai transferan uang dari luar negeri juga bisa dilakukan oleh ormas lain, termasuk FPI.
"Tetapi kan belum berarti bisa disimpulkan apa-apa, transaksi ke luar negeri bisa juga dilakukan ormas lain, biasa saja terjadi di dunia yang semakin global ini," kata Dian.
Katanya, PPATK saat ini sedang melakukan analisis dan pemeriksaan secara komprehensif. Termasuk transaksi dalam dan luar negeri seluruh pihak, salahnya satunya FPI. Walaupun demikian, Dian enggan membeberkan data hasil tersebut.
"Memang analisis dan pemeriksaan PPATK harus komprehensif, termasuk transaksi dalam dan luar negeri, bukan hanya untuk FPI ya, setiap kasus apapun yang kami tangani. Data detail transaksi belum dapat kami sampaikan," kata Dian.
Diketahui hingga saat ini pihak PPATK sudah memblokir 89 rekening FPI. Dian mengatakan, bila pihaknya belum menentukan sampai kapan pembekuan terhadap rekening FPI karena masih dilakukan analisis dan pemeriksaan. "Mudah-mudahan analisis dan pemeriksaan akan selesai akhir bulan," katanya.
Nantinya, hasil analisa dan pemeriksaan PPATK, kata Dian, akan diserahkan kepada pihak kepolisian.
Sementara, Kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar mengatakan, transaksi ke luar negeri itu berkaitan dengan pengelolaan dana kemanusiaan.
"Itu menandakan FPI mendapat kepercayaan banyak warga dunia dalam mengelola dana umat untuk bencana kemanusiaan, anak-anak yatim, dan bantuan bencana, serta yang lainnya," katanya, Minggu, 24 Januari 2021.
Aziz menambahkan, FPI memang berfokus pada bantuan kemanusiaan di berbagai negara. Salah satunya bantuan untuk warga Palestina.
"FPI juga concern dengan bantuan kemanusiaan ke banyak negara yang mengalami penjajahan dan musibah seperti misal di Gaza, Palestina. Juga terhadap saudara-saudara kita di Rakhine, Myanmar," katanya.