Ada Aktor Intelektual Dibalik Teror Novel Baswedan
Jakarta: Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan meyakini, pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan merupakan tindakan yang terorganisasi.
"Bukan tidak mungkin dia berdiri (terorganisasi) sendiri," kata Iriawan di Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (13/4).
Dia juga menduga ada aktor intelektual yang menyuruh kedua pelaku tersebut menyerang penyidik senior KPK itu memakai cairan kimia asam sulfat.
"Maksudnya, kalau ada yang melakukan, ada yang menyuruh," tukasnya.
Namun, Iriawan tidak mau berspekulasi mengenai dalang di balik teror itu melibatkan orang-orang penting. Dia juga mengakui belum bisa menyimpulkan apakah insiden teror ini berkaitan dengan kasus-kasus megakorupsi yang tengah ditangani KPK.
"Kami belum tahu, pelakunya saja belum tahu siapa namanya, apalagi yang nyuruhnya. Kami harus dapat juga nanti. Siapa yang melakukan misalnya si A, nanti kami tanya, 'maksud kamu apa nyiram gituan ke wajah Novel'. 'oh saya ini ini', pasti nanti akan kami tanyakan," jelasnya.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu juga belum bisa memastikan kedua pelaku misterius ini orang bayaran atau tidak.
"Kami belum bisa pastikan. Pelakunya aja belum ketemu, gimana mau pastikan itu bayaran," kata Iriawan.
Novel disiram air keras oleh pelaku tak dikenal seusai menunaikan salat Subuh di Jalan Deposito, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4). Dia kekinian telah dirawat di Singapura untuk memulihkan daya penglihatan kedua matanya. (kuy)
Advertisement