Ada Ahli Ibadah Mewarisi Kesombongan Iblis, Ini Pesan Gus Ali
Kehidupan beragama kerap berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Hal ini menuntut masyarakat harus mempunyai filter yang matang terhadap informasi atau tokoh agama, terutama yang bersliweran di media sosial.
Fenomena tersebut digambarkan Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, Jawa Timur KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali). Menurut Gus Ali, ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.
“Banyak lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis. Ada ahli maksiat tapi rendah hati bagai sufi,” jelas Gus Ali, Rabu 8 Mei dalam twitternya.
Dalam kesempatan lain ia menegaskan bahwa perangai lemah lembut merupakan salah satu bukti keshalihan seseorang. Meski demikian, semua kembali pada sikap dan perilaku nyata orang tersebut.
Karena menurut Gus Ali, sikap lemah lembut tersebut ditujukan terhadap sesama. Bukan atas dasar kepentingan materi dan duniawi. Namun, sikap yang ditunjukan kepada siapa pun dan kapan pun.
“Bersikap lemah lembut kepada sesama merupakan salah satu bukti keshalihan seseorang dalam dimensi kemanusiaan,” tutur Gus Ali.
Ia menegaskan, seorang hamba akan bernasib baik selama dia bersikap lemah lembut kepada sesama. “Kita butuh Islam yang ramah, bukan Islam yang marah,” ucap Gus Ali menegaskan pernyataan Gus Dur. (adi)
“Banyak lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis. Ada ahli maksiat tapi rendah hati bagai sufi,” jelas Gus Ali.