Ada-ada Saja, Ngopi Bareng KAI Kesasar Sampai Stasiun Senen
Ngopi Bareng KAI 2018 di 13 stasiun kereta api lintas Jawa disambut meriah oleh kalangan penyeduh kopi. Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 200 barista kopi nyemplung di dalamnya untuk menyukseskan acara itu.
Salah satunya adalah Aziz. Aziz adalah pemilik kedai cukup fenomenal di Kota Blitar. Nama kedainya adalah Street Coffee Blitar. Selain pemilik, dia sekaligus baristanya. Kedainya nempel dengan Kantor Bank BRI di Jalan Tanjung Kota Blitar.
Menurut Aziz, kedainya dibuat senyaman mungkin untuk konsep jalanan. Karena memang berada di tepi jalan. Setiap hari was wes was wes diterpa angin dari hempasan kendaraan yang lewat. "Kalau truk atau bis yang lewat, seperti terbang saja rasanya," kata lelaki jenaka ini.
Karena sering kehalang orang parkir customer Bank BRI, Aziz memilih buka malam hari saja setelah bank tutup. Selain agar customer bank menjadi nyaman, dia juga berusaha tepaseliro dengan yang punya kantor.
"Orangnya baik-baik, ayu-ayu, suka ngopi pula, sementara empernya juga tidak dilarang untuk duduk ngopi kalau malam, maka apa salahnya saya buka malam saja," akunya luwes.
Untuk Ngopi Bareng KAI Aziz kena plot di dalam kereta. Jadi, dia harus menyeduh di gerbong kereta seperti Sawir Wirastho dari Cangkir Laras, Kepanjeng, Malang. Ah ini tantangan baru yang layak disambut, mungkin begitu kata hatinya.
Seperti Barista lainnya (dari area Jawa Timur) Aziz dengan hati riang menyiapkan segala sesuatunya. Dia berangkat dari Stasiun Kota Malang. Keretanya adalah Eksekutif Gajayana. Semua lancar, semua oke, semua nyaman dengan seduhan kopinya.
Saking asiknya menyeduh kopi mungkin dia lupa, dia harusnya finish di Stasiun Jakarta Gambir. Eh... lupa itu membawanya hingga Stasiun Senin. Kontan saja dia celingukan. Bingung. "Trus iki piyeeeee," bingungnya, sementara dia tidak mengenal Stasiun Senen. Tak pernah ke Jakarta Pula.
Diantara bingungnya harus piye itu dia teriak-teriak di instagram streetcoffeeblitar miliknya agar dibaca banyak orang. "Makkkk iki piye aku kesasar iki makkk. Tulung makkk, piye iki makkk," begitu teriaknya.
Sukurlah panitia wilayah Jawa Timur sigap. Aziz pun segera diurus dan segera bisa dikembalikan ke habitatnya. (*)
Advertisement