Ada 9 Negara Stop Ekspor Gandum Indonesia, Beralih ke Sorgum
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sembilan negara melarang ekspor gandum pada tahun ini. Sembilan negara yang dimaksud adalah Serbia, Aljazair, Kazakhstan, Kosovo, India, Afghanistan, dan Ukraina.
Kazakhstan melarang ekspor gandum sampai 30 September 2022. Sedang, Serbia, Afghanistan, Ukraina, India, Aljazair, dan Kosovo memberlakukan kebijakan serupa hingga 31 Desember 2022. "Dengan begitu (Indonesia) harus mengembangkan tanaman pengganti gandum," ujar Airlangga dalam konferensi pers, usai rapat kabinet Kamis di Kantor Presiden 4 Agustus 2022.
Salah satu tanaman pengganti gandum adalah sorgum. Airlangga mengatakan total luas tanam sorgum baru 4.355 hektare (ha) per Juni 2022. Lahan itu tersebar di enam provinsi dengan total produksi 15.243 ton atau tingkat produktivitas 3,63 ton per hektare.
Pemerintah menargetkan luas tanam sorgum mencapai 15 ribu ha tahun ini. Dengan kata lain, masih kurang sekitar 10 ribu ha lagi untuk mencapai target. "Sasaran tanam (sorgum) pada 2022 adalah 15 ribu ha dan tentu ada pengembangan 100 ribu ha," ujar Airlangga.
Sementara itu, pemerintah akan menyiapkan lahan tanam sorgum seluas 115 ribu ha pada 2023 dan 154 ribu ha pada 2024. Nantinya, penanaman sorgum akan diprioritaskan di Nusa Tenggara Timur (NTT). "Pak presiden (Jokowi) minta diprioritaskan daerah NTT Kabupaten Waingapu yang sudah dilihat oleh pak presiden," ujarnya.
Airlangga mengatakan, harga sorgum sekitar Rp3.500 saat ini. Rata-rata produksinya sebesar 4 ton per ha. "Produksi (sekarang) 4 ton per ha, itu menghasilkan sekitar 12,5 juta di mana biaya produksi adalah 8,4 juta," terangnya.
Di sisi lain, Airlangga mengakui bahwa pasar sorgum masih sempit di dalam negeri. Oleh karena itu, pengembangan sorgum akan diintegrasikan dengan peternakan sapi. "Dari batang pohon sorgum bisa juga untuk selain pakan ternak, bisa juga untuk bioetanol," jelasnya.
Sorgum di Tala Siap Panen
Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Antoso sebelumnya menjelaskan, warga LDII kini bergiat membudidayakan tanaman sorgum, yang menjadi lima makanan pokok dunia selain padi, jagung, gandum, dan barley. Tanaman tersebut dikembangkan oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), Anton Kuswoyo. Ia berupaya mendiversifikasi pangan lokal dengan cara membudidayakan tanaman sorgum. Dan hasilnya cukup menjanjikan.
Menurutnya, sorgum merupakan bahan pangan alternatif pengganti karbohidrat. Kandungan karbohidrat mencapai (74.63 gr/100gr bahan) lebih tinggi daripada gandum (71.97 gr/100 gr bahan) dan peringkat ketiga setelah padi (79.15 gr/100 gr bahan), dan jagung (76.85 gr/100 gr bahan).
Artinya, sorgum dapat dijadikan pangan pokok selain padi. Ia mengungkapkan, sorgum memiliki keunggulan dibandingkan padi dalam hal kemudahan budidaya. “Sorgum dapat dibudidayakan di lahan kering yang tidak terlalu subur. Berbeda dengan padi yang memerlukan lahan subur dan umumnya persawahan,” kata Chriswanto di Jakarta Jakarta Kamis 28 Juli 2022.
Advertisement