Ada 8 Orang di Surabaya Terjangkit DBD, Ini Antisipasi Pemkot
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebutkan bahwa hingga pertengahan Januari 2022 ini sudah tercatat 8 orang di Surabaya yang mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD). Mengantisipasi agar kasus tak semakin meningkat, pihaknya meminta warga yang mengalami demam tinggi untuk segera periksa ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat.
"Kita sudah sampaikan kepada semua fasilitas kesehatan dan semua warga ketika mengalami demam tinggi, segera melakukan pemeriksaan. Jangan sampai terlambat," kata Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
Dari delapan orang yang terjangkit DBD, semuanya dirawat di rumah sakit. Menurutnya, Pemkot Surabaya memiliki waktu 2x24 jam jam untuk mengantisipasi. Ketika ditemukan satu orang saja terkena DBD di daerahnya, maka langsung dilakukan blocking untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selain itu, pemkot juga mengerakkan para kader untuk berperan dalam pencegahan DBD di Surabaya.
"Kita juga sudah sampaikan ke camat dan lurah untuk menggerakkan para kader dalam pemberatasan sarang nyamuk (PSN). Salah satunya berkeliling ke rumah warga untuk melihat jentik-jentik nyamuk," jelasnya.
Pihaknya juga sudah menyampaikan ke semua Faskes untuk siap siaga. Terlebih jika ada warga yang panas tinggi agar mendapat penanganan untuk segera mengetahui kondisi pasien.
Lebih lanjut, Eri berpesan kepada warga Surabaya agar jangan hanya mengonsumsi paracetamol jika mengalami panas tinggi. "Sebab dengan pemeriksaan sedini mungkin, kita bisa antisipasi sejak awal. Kalau tidak, bisa terlambat," imbuhnya.
Eri pun mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar saat musim hujan. Karena, PR besar yang ia kerjakan adalah Covid-19 dan DBD di musim hujan seperti saat ini.
"Covid-19 belum usai, sekarang musim hujan, lalu DBD. Ini ujian buat saya, ayo bersama semua untuk melewati masa-masa pandemi dan masa sulit ini," tandasnya.