44 Pasien Covid-19 di Kota Malang dari Klaster Keluarga
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyoroti adanya klaster keluarga sebagai media penularan virus corona atau Covid-19. Dari klaster tersebut diketahui, ada sebanyak 44 pasien dari total 109 orang pasien Covid-19 di Kota Malang.
“Faktor penularannya banyak mulai dari kepadatan anggota keluarga, mobilitas dan kedisplinan dalam menjalankan protokol kesehatan," ujar Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif, pada Rabu 17 Juni 2020.
Sebanyak 44 pasien tersebut terdiri dari 11 keluarga yang tersebar di tiga kecamatan yakni, Kedungkandang, Blimbing dan Sukun.
Terbaru, ada penambahan pasien Covid-19 dari klaster keluarga di Keluaran Mergosono, Kota Malang. Terdata ada sebanyak 9 orang anggota keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka tertular dari salah satu anggota keluarga yang sebelumnya terkonfirmasi positif.
"Jadi di Mergosono itu kan satu rumah dihuni oleh sepuluh orang. Ukuran rumahnya juga 6x6 hitungannya kecil. Kemarin kami kecolongan," ungkap Wali Kota Malang, Sutiaji.
Maka dari itu, untuk mencegah penularan virus corona melalui klaster keluarga tersebut Sutiaji mengatakan pihaknya akan membentuk tim khusus tracing.
"Kami akan melakukan pengetatan tracing agar warga yang memiliki kontak erat dengan kasus konfirm positif dapat terlacak dengan baik," terangnya.
Selain itu, Pemkot Malang juga akan menambah fasilitas tempat tidur di RSUD Kedungkandang, Kota Malang, dari 23 bed, akan ditambah sebanyak 25 bed (tempat tidur pasien), yang berfungsi untuk melokalisir penularan Covid-19 dalam lingkup keluarga.
Pemkot Malang sendiri akan memberlakukan isolasi mandiri jika rumah dari pasien Covid-19 memenuhi kriteria rumah sehat, mulai dari luas bangunan, rasio orang sampai jumlah kamar.
Saat ini jumlah pasien Covid-19 di Kota Malang sebanyak 109 orang dengan rincian, 65 orang masih menjalani perawatan, 38 orang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan 6 orang meninggal dunia.