Empat Jabatan Kosong di Pemkot Malang, Ini Faktanya
Ada empat jabatan yang kosong di jajaran eselon 2 Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Keempat jabatan, Kepala Barenlitbang Kota Malang, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah.
Pemkot Malang mengadakan Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan bahwa seleksi terbuka ini dilakukan untuk mencari pemimpin yang terbaik untuk mengisi setiap jabatan yang ada di lingkungan Pemkot Malang.
"Jabatan yang kosong tersebut diharapkan diisi oleh orang yang benar-benar memiliki kompetensi dan keahlian dibidangnya, untuk itu perlu diadakan seleksi seperti ini," jelas alumni UIN Maliki Malang tersebut.
Dalam menyelenggarakan seleksi, selain memiliki tim sendiri, Pemkot Malang juga melibatkan unsur akademisi dari Universitas Islam Malang, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Brawijaya.
"Ada beberapa kriteria khusus yang diharapkan mampu mengisi jabatan kosong tersebut, diantaranya minimal harus memenuhi tiga unsur yaitu kompetensi, integritas, dan moral," tutur Sutiaji.
Menururt Sutiaji ketiga unsur itu wajib dimiliki setiap calon kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bisa menjadi pemimpin yang baik.
Selain itu menurut Sutiaji individu tersebut harus mampu memberi manfaat bagi masyarakat dan tak mementingkan diri sendiri adalah syarat yang juga harus dimiliki calon Kepala OPD.
"Meski sedikit susah tapi saya yakin masih bisa menemukan sosok seperti itu," ujarnya.
Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkot Malang tersebut bertempat di Hotel Gajahmada Graha Malang pada Senin 26 Agustus 2019.
Selain membuka acara Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkot Malang. Pada hari yang sama membuka Festival Batik Ngalam 2019.
Acara tersebut bertempat di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji menyampaikan bahwa batik merupakan identitas bangsa Indonesia tak boleh luntur oleh zaman.
"Bagaimana mendesain apa yang menjadi kearifan lokal dan kekuatan lokal, yang penuh kreasi dan inovasi, tidak hanya dilirik pasar lokal namun juga global," tutupnya.