Ada 30 Karya Film Pendek Siswa SMP di Surabaya Diputar di Bioskop
Sebanyak 30 karya film pendek yang diproduksi oleh siswa dan siswi SMP Muhammadiyah 2 (Muda), Surabaya di putar di bioskop CGV BG Junction Mall, Senin, 20 Maret 2023.
Puluhan karya tersebut dibuat para siswa dalam rangka memenuhi ujian praktik mata pelajaran (mapel) seni budaya dan Bahasa Jawa. Menariknya, para siswa memproduksi film dengan peralatan seadanya, seperti dengan handphone dan lainnya, tetapi hasil gambarnya sesuai standar penayangan bioskop.
Salah satu film yang menarik perhatian berjudul Lupa Waktu. Film berdurasi 10 menit 58 detik yang ditulis Raihan Dzakwan Muhtadin ini mengusung tema Catatan Akhir Sekolah dengan genre film horor.
Siswa berusia 15 tahun ini mengatakan, film yang ia tulis dan produksi bersama 7 temannya yang lain bercerita tentang empat pelajar yang belajar hingga lupa waktu dan dibayang-bayangi hantu office boy di sekolah.
"Dalam film ini saya ingin mengingatkan kepada teman-teman agar tak lupa waktu dan segera pulang ke rumah setelah sekolah. Kita tidak tau apa yang akan terjadi di sekolah, karena setiap tempat ada penunggunya," terangnya ditemui usai pemutaran film.
Siswa kelas 9B ini menceritakan, produksi film yang pertama kali dilakukan ini memberi pengalaman menarik bagi ia dan teman-temannya.
"Kalau proses dari awal bulan Februari, tapi untuk produksinya (syuting) kurang lebih dua minggu, seru buat film sama teman-teman dari mulai menyocokan jadwal sampai ketawa bareng," paparnya.
Ia pun berharap apa yang sudah ia kerjakan bersama teman-temannya bisa menjadi nontonan yang menarik dan menghibur.
Disamping itu, Wakasek Kurikulum, Susilo Puguh Seno Aji menerangkan bahwa pembuatan film ini dilakukan untuk melatih para siswa terbiasa dengan pembelajaran kontekstual di lapangan, bukan hanya di kelas.
"Sebenarnya kegiatan ini, rutin dilakukan sejak 5 tahun lalu. Hanya saja berhenti ketika pandemi Covid-19 dan dimulai lagi tahun ini. Tujuannya untuk melatih siswa belajar kerjasama, management waktu, dan kinerja tim," ungkapnya.
Lanjut Susilo, semua proses pembuatan film hingga casting dan syuting dilakukan sendiri oleh siswa. Tetapi, sebelumnya siswa juga diberikan workshop perfilman sebelum mulai produksi.
Tambahnya, hasil karya film yang dibuat siswa akan diberikan penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras siswa. "Akan ada awarding khusus dari kami, ada kategori film terbaik, sutradara terbaik, pemain terbaik dan cameramen terbaik. Yang menilai adalah guru mapelnya," tandasnya.
Advertisement