Ada 162 Gempa Susulan, Gempa Cianjur Siklus 20 Tahunan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sedikitnya ada 162 gempa susulan pasca gempa utama di Cianjur, sejak Senin, 22 November 2022, hingga Rabu 23 November 2022, pagi. BMKG menyebut kekuatan guncangan semakin landai.
Gempa Susulan
"Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari laman BMKG, Rabu 23 November 2022.
Pihaknya memprakirakan, gempa susulan akan reda dan stabil dalam waktu empat hari sejak Rabu, 23 November 2022.
Waspada Banjir
Selain gempa, BMKG juga mengingatkan adanya bencana banjir dan longsor dengan membawa material akibat gempa sebesar M 5,6.
Dwikorita meminta agar material seperti tanah, batu, pohon, juga kerikil harus dibersihkan agar tidak terbawa air dan menjadi banjir bandang. "Hal ini pernah terjadi di gempa Palu dan Pasaman Barat," lanjutnya.
Bangunan Tahan Gempa
BMKG juga menyebut jika struktur bangunan warga, berdampak pada banyaknya korban akibat gempa.
Pihaknya mencatat, banyak bangunan warga yang roboh dibangun dengan mengabaikan struktur aman seperti besi tulangan dan semen standar. Banyak korban jatuh akibat tertimpa bangunan yang roboh diguncang gempa. "Akibatnya, bangunan itu tak mampu menahan guncangan gempa," imbuhnya.
Selain itu, ia mendorong adanya opsi relokasi bagi warga yang bermukim di lereng dan perbukitan. Sebab BMKG menemukan data jika gempa Cianjur berulang setiap 20 tahunan. Sehingga kemungkinan bisa terjadi kembali.
Pihaknya kini melakukan survei untuk mengidentifikasi wilayah rawan gempa juga longsor. Tujuannya untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi gempa bumi.