Ada 1.000 Perusahaan China Beraktivitas di Indonesia
Presiden Kamar Dagang China di Indonesia, Gong Bencai, menyatakan ada sekitar 1.000 perusahaan China yang beraktivitas di Indonesia dan sekitar 50 persennya berinvestasi di Pulau Jawa.
"Indonesia menjadi salah satu destinasi utama bagi perusahaan China untuk berinvestasi," kata Gong Bencai dalam acara Seminar Lima Tahun Kerja Sama Strategis dan Komprehensif Indonesia-Tiongkok yang digelar di Jakarta, Selasa 27 November.
Menurut dia, berdasarkan data yang ada, maka sekitar 17 persen perusahaan tersebut bergerak di konstruksi, 15 persen di bidang pertambangan, dan 13 persen di bidang kelistrikan.
Ia berpendapat bahwa perusahaan China di Indonesia bermanfaat antara lain untuk meningkatkan tenaga kerja lokal, melakukan alih teknologi dan keahlian, menanamkan modal di industri bernilai tambah, hingga meningkatkan pertukaran budaya antara kedua negara.
Sedangkan untuk langkah selanjutnya, ujar dia, perusahaan-perusahaan China juga akan berusaha memenuhi kebutuhan yang diperlukan Indonesia, seperti di dalam bidang infrastruktur logistik, pembangkit tenaga listrik, serta aspek seperti air dan pangan.
Sementara itu, Dubes RI untuk RRC, Djauhari Oratmangun menyatakan, kemitraan strategis antara Indonesia dan China dapat diterjemahkan ke dalam bentuk persahabatan yang sangat erat.
Menurut Djauhari meski hubungan Indonesia dan China meningkat pesat, tetapi dinilai masih ada ruang untuk perbaikan, serta agar kemitraan strategis dapat diterjemankan menjadi statistik yang positif bagi Indonesia.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat memberi kata sambutan, mengajak investor dari Republik Rakyat China untuk memperbesar investasi mereka, karena saat ini telah banyak kemajuan dan kemudahan bagi pihak asing untuk berinvestasi.
"Indonesia memiliki berita baik seperti peningkatan peringkat kemudahan berbisnis. Indonesia juga berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil," kata Luhut Pandjaitan.
Luhut mengingatkan bahwa Indonesia adalah pasar potensial yang sangat besar di Indonesia, dan pemerintahan pada saat ini juga telah dan sedang berfokus kepada pengembangan infrastruktur yang progresif.
Selain fokus kepada infrastruktur, Menko Maritim juga memamerkan beragam hal antara lain program dana desa, pembangunan kawasan ekonomi khusus, dan peringkat investasi global RI yang membaik. (an/ma/ar)