Achmad Yurianto Bantah Tudingan Jerinx SID Soal Konspirasi Covid
Jerinx, penabuh drum band Superman is Dead (SID), sempat menantang Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau, Indra Yovi. Lewat akun Instagramnya, @jrxsid, dia ingin bisa berkomunikasi dengan Indra terkait masuk ruang isolasi tanpa alat pelindung diri (APD).
"Saya sudah coba sejak berbulan bulan lalu dan tidak ada RS yang izinkan saya ketemu pasien tanpa APD," kata Jerink beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, pernyataan publik figur terkait virus corona dan isu teori konspirasi di dalamnya tak berdasarkan data dan fakta.
Pernyataan tersebut dinilai Achamd Yurianto telah membangun ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah dan tergolong hoaks alias berita bohong.
"Membangun opini ketidakpercayaan kepada pemerintah, membangun kegelisahan masyarakat tanpa dasar positif, tanpa data akurat, semacam hoaks," kata Achamad Yurianto, Senin 20 Juli 2020.
Achmad Yurianto bahkan dengan tegas menyebut I Gede Ari Astana alias Jerink telah melontarkan pernyataan-pernyataan itu untuk melakukan kampanye hitam. "Tegas saja drummer SID. Apakah follower-nya yang 2 jutaan juga ikut-ikutan seperti dia? Pasti karena niatnya memang kampanye hitam," ujarnya.
"Masyarakat sudah pintar dan tahu mengecek kebenaran satu berita, dan media juga sudah pintar mana yang perlu disebarluaskan," sambung Achmad Yurianto.
Meskipun demikian, Yuri meyakini masyarakat sudah lebih teredukasi dan mengenal upaya pencegahan penularan virus corona. Selain itu, dia percaya media tahu mana yang perlu diberitakan.
Sebelumnya deretan konspirasi terkait Covid-19 muncul di berbagai media sosial. Teori konspirasi yang paling menyita perhatian publik adalah bahwa virus corona buatan elit global yan tidak perlu ditakuti.
Penganut teori tersebut meyakini Covid-19 merupakan salah satu alat kontrol elit global agar tetap berada di puncak piramida ekonomi dan politik dunia. Jerink menjadi salah satu orang yang menyuarakan konspirasi ini di Indonesia. Dia juga mengkampanyekan untuk menolak rapid test melalui kaos yang dipakainya saat pamer foto di Instagram.