Abubakar Shekau, Pemimpin Boko Haram Tewas, Perubahan di Nigeria
Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau bunuh diri dengan meledakkan diri saat dirinya dikepung kelompok militan saingan Boko Haram, Islamic State West Africa Province (ISWAP).
"Shekau lebih suka dipermalukan di akhirat daripada dipermalukan di Bumi. Dia bunuh diri seketika dengan meledakkan bahan peledak," kata Pemimpin ISWAP yang mirip dengan suara Abu Musab Al-Barnawi mengatakan bahwa dikutip AFP, Senin 7 Juni 2021.
Awal dari Perubahan Besar di Nigeria
Kematian Shekau sendiri dianggap menandai perubahan besar dalam pemberontakan jihadis dan kaum ekstremis di Nigeria yang berusia 12 tahun dan telah diketahui menewaskan lebih dari 40 ribu orang dan menelantarkan sekitar dua juta orang di timur laut.
ISWAP juga menjelaskan, dalam audio bagaimana mengirim pejuang ke daerah Boko Haram di hutan Sambisa. Mereka menemukan Shekau duduk di dalam rumahnya dan terlibat dalam baku tembak.
"Dari sana dia mundur dan melarikan diri, berlari dan berkeliaran di semak-semak selama lima hari. Namun, para pejuang terus mencari dan memburunya sebelum mereka dapat menemukannya," kata suara itu.
Diimbau bagi Pengikut Boko Haram Bertobat
Setelah menemukannya di semak-semak, para pejuang ISWAP mendesak dia dan para pengikutnya untuk bertobat, tambah suara itu, tetapi Shekau menolak dan bunuh diri.
"Kami sangat bahagia," kata suara itu.
Sementara itu, ISWAP merupakan pecahan dari Boko Haram yang dibentuk pada 2016 silam. ISWAP telah lama menentang pola Shekau melakukan pembantaian brutal terhadap warga sipil.
Jenderal Top Nigeria Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Terkait Nigeria, ada berita mengejutkan belum lama ini. Pejabat militer top Nigeria, Letnan Jenderal Ibrahim Attahiru, tewas dalam perjalanan resmi ke Negara Bagian Kaduna negara itu ketika pesawatnya jatuh pada hari Jumat 21 Mei 2021, menurut juru bicara Angkatan Udara Edward Gabkwet.
Juru bicara itu mengakui bahwa salah satu pesawatnya terlibat dalam kecelakaan di dekat Bandara Internasional Kaduna, sekitar 180 kilometer utara ibu kota, Abuja.
"Penyebab langsung kecelakaan itu masih dipastikan," kata Gabkwet, seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Attahiru mengambil alih sebagai panglima militer dalam perombakan militer besar-besaran pada Januari. Nigeria telah menghadapi pemberontakan dari Boko Haram dan militan yang berafiliasi dengan Negara Islam, serta kelompok Separatis Penduduk Asli Biafra (IPOB).
Pasukan Keamanan Tandingi Ancaman Para Bandit
Selain itu, pasukan keamanan sedang berjuang untuk merespons penculikan dan ancaman keamanan lainnya oleh kelompok bandit yang terorganisir dengan baik. Presiden Muhammadu Buhari menunjuk Attahiru dan tiga pemimpin militer lainnya dalam upaya mengekang kekerasan.
Buhari menyebut kecelakaan itu sebagai "pukulan mematikan ... pada saat angkatan bersenjata kita siap mengakhiri tantangan keamanan yang dihadapi negara."
Advertisement