Abu Nawas Menebar Kebohongan Berjamaah
HARI ini, Pilkada di DKI berlangsung. Berhari-hari, kita menyaksikan para politisi berebut suara pemilih dengan berbagai cara. Termasuk menebar kebohongan massal. Di zaman modern, kebohongan bisa dilakukan secara massif lewat media social. Lalu bagaimana di zaman Abu Nawas?
Abu Nawas berjalan di tengah pasar sambil menengadah melihat ke dalam topinya. Orang-orang memperhatika ulah Abu Nawas itu dengan wajah heran. Apakah Abu Nawas telah gila ? Apalagi dia melihat kedalam topinya sambil tersenyum dan penuh bahagia.
Salah seorang datang menghampiri Abu Nawas
“Wahai saudaraku, apa yang sedang kamu lihat di dalam topi itu?
“Aku sedang melihat sorga lengkap dengan barisan bidadari..”, kata Abu Nawas dengan wajah cerah dan senyum puas.
“Coba aku lihat !”
“Saya engga yakin kamu bisa melihat seperti yang saya lihat”
“Mengapa?”
“Karena hanya orang yang beriman dan sholeh saja yang bisa lihat sorga di topi ini.” Kata Abu Nawas meyakinkan.
“Coba aku lihat” Kejar si penanya penasaran.
“Silahkan” kata Abu Nawas…
Orang itu melihat kedalam topi itu dan sejenak kemudian dia melihat kearah Abu Nawas, “Benar kamu, Aku melihat sorga di topi ini dan juga bidadari. Subhanallah! Allahuakbar!”, kata orang itu berteriak dan didengar orang banyak.
Abu Nawas tersenyum.
Sementara orang banyak yang menyaksikan ulah Abu Nawas ingin pula membuktikan apakah benar ada sorga di dalam topi itu. Abu Nawas mengingatkan kepada mereka semua: “Ingat hanya orang beriman dan sholeh yang bisa lihat sorga didalam ini. Yang tak beriman tidak akan melihat apapun.”
Satu demi satu orang melihat kedalam topi Abu Nawas itu. Ada yang dengan tegas menyatakan melihat sorga dan ada juga yang mengatakan Abu Nawas bohong.
Abu Nawas tetap tenang saja sambil menebar senyum. Akhirnya, bagi mereka yang tidak melihat sorga di dalam topi itu melaporkan kepada Raja.
Bahwa Abu Nawas telah menebarkan kebohongan kepada orang banyak.
Raja memanggil Abu Nawas menghadap raja.
Di hadapan Sang Raja, “Abu Nawas!!” seru Raja, “benarkah kamu bilang di dalam topi mu bisa nampak sorga dengan sederet bidadari cantik?”
“Benar raja, tapi yang bisa melihat hanya orang beriman dan sholeh. Bagi yang tidak bisa melhat itu artinya dia tidak beriman dan kafir”
“Oh begitu, coba saya buktikan apakah benar cerita kamu itu.” Kata Sang Raja, yang segera melihat kedalam topi Abu Nawas dari sudut kiri dan kanan, atas dan bawah.
Akhirnya raja terdiam seakan berpikir “Benar tidak nampak sorga di dalam topi ini. Tapi andaikan aku bilang tidak ada sorga maka orang banyak akan tahu aku termasuk tidak beriman dan termasuk kafir. Tentu akan hancur reputasiku,” demikian kira kira yang di pikirkan Raja.
Akhirnya dengan wajah yang seakan girang dan penuh kemantaban, Raja bersorak: “Benar! Saya sebagai saksi, bahwa di dalam topi Abu Nawas kita bisa melihat sorga dengan sederetan bidadari!”. Orang banyak akhirnya menerima cerita Abu Nawas karena kawatir berbeda dengan Raja.
Advertisement