Abu Dhabi Diserang Houthi, DK PBB Nyatakan Kutukan Keras
Dewan Keamanan PBB mengecam "dengan tegas" serangan Jumat 21 Januari 2022 di Uni Emirat Arab (UEA) yang menewaskan tiga warga sipil dan melukai enam korban lainnya.
Anggota dewan "menyatakan simpati dan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga para korban serangan Houthi,". Lebih lanjut "menegaskan kembali bahwa terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan internasional."
Dewan "menggarisbawahi kebutuhan untuk meminta pertanggungjawaban pelaku, penyelenggara, penyandang dana dan sponsor dari tindakan terorisme tercela ini dan membawa mereka ke pengadilan, dan mendesak semua Negara, sesuai dengan kewajiban di bawah hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan yang relevan, untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Uni Emirat Arab dan semua otoritas terkait lainnya."
Pemberontak Houthi Sejak 2015.
Pada hari Senin, tiga orang tewas dalam serangan Houthi di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), anggota koalisi pimpinan Saudi yang telah memerangi pemberontak Houthi sejak 2015.
Koalisi mengumumkan pada hari Kamis dimulainya operasi skala besar terhadap Houthi sebagai respons atas "ancaman dan prinsip kebutuhan militer melindungi warga sipil dari serangan," menurut kantor berita resmi Saudi Press Agency, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu 22 Januari 2022.
Sementara itu, Kantor Berita Saba yang dikelola Houthi mengatakan koalisi melakukan empat serangan di kota al-Hudaydah di Yaman barat, serta enam lagi di ibu kota Sanaa.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk Sanaa.
Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi. Yaman sekarang menjadi rumah bagi salah satu krisis kemanusiaan terburuk akibat ulah manusia di dunia, dengan hampir 80% warga Yaman, atau sekitar 30 juta orang, membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan. Lebih dari 13 juta berada dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan PBB.