Abu Dhabi Diserang Drone Mematikan, PBB - Uni Eropa Kecam Houthi
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan Houthi atas Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.
“Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang oleh hukum internasional,” kata juru bicara Antonio Guterres, Stephane Dujarric.
“Sekretaris Jenderal meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mencegah eskalasi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan. Tidak ada solusi militer untuk konflik di Yaman,” tambah Dujarric dikutip Arabnews.com, Rabu 19 Januari 2022.
Sementara itu AS mengutuk keras “serangan teroris di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab” dan akan meminta pertanggungjawaban milisi Houthi setelah mereka mengaku bertanggung jawab atas insiden itu, demikian dikatakan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Komitmen tak Tergoyahkan
“Komitmen kami terhadap keamanan UEA tidak tergoyahkan dan kami berdiri di samping mitra Emirat kami melawan semua ancaman terhadap wilayah mereka,” kata Sullivan.
Setelah serangan itu, UEA akan meminta AS untuk memasukkan kembali Houthi ke dalam daftar organisasi terorisnya, Bloomberg melaporkan.
UEA akan menekan dunia internasional, melalui Dewan Keamanan PBB, atas serangan pada hari Senin dan penyitaan kapal UEA Rwabee oleh Houthi awal bulan ini, sebuah sumber mengatakan kepada Bloomberg.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengutuk serangan Houthi di UEA dalam panggilan telepon dengan timpalannya dari Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed, Kantor Berita Emirates melaporkan.
Uni Eropa mengutuk serangan itu dan mengatakan menargetkan warga sipil “tidak dapat diterima.”
Serangan Houthi meningkatkan risiko meningkatnya konflik di Yaman dan merusak upaya untuk mengakhiri perang di sana, kata UE.
Menteri Luar Negeri Inggris Lizz Truss “mengutuk keras serangan teroris yang diklaim Houthi di Uni Emirat Arab.”
Prancis juga mengutuk serangan pesawat tak berawak mematikan di Abu Dhabi. “Serangan ini mengancam keamanan Uni Emirat Arab dan stabilitas regional,” kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian.
“Prancis menyatakan dukungannya untuk UEA dalam menghadapi serangan ini,” katanya dikutip Arabnews.com.
Le Drian mengulangi seruannya kepada Houthi untuk “segera menghentikan tindakan destabilisasi mereka di Yaman dan di kawasan itu dan untuk terlibat secara konstruktif dalam proses politik untuk keluar dari krisis.”
“Prancis menegaskan kembali mobilisasinya demi penghentian permusuhan di seluruh negeri dan memulai kembali pembicaraan dengan maksud untuk mencapai kesepakatan politik global di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Le Drian.