ABK Rohim Dimakamkan, 7 Masih Hilang
Anak buah kapal (ABK) nelayan, Kapal Motor (KM) Cahaya Bahari Jaya, Moch. Rohim (56) yang ditemukan tewas di pantai Jumiang, Pamekasan, Senin pagi, 22 Oktober 2018 dimakamkan. Warga Jalan Ikan Kakap, Gang Masjid, Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo itu dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Mayangan.
“Pihak keluarga berangkat ke Pamekasan, bakda maghrib. Akhirnua jenasah tiba di Probolinggo subuh sekitar pukul 04.00,” ujar Suri, kakak kandung Rohim ditemui di sela-sela pemakaman, Senin.
Karena kondisinya sudah mulai membusuk, kata Suri, jenasah tidak dimandikan tetapi langsung dikafani, dishalati, dan dimakamkan. “Melihat kondisi jenazah, mungkin sudah sekitar 2-3 hari adik saya meninggal dunia,” ujarnya.
Ribuan warga mengiringi jenasah Rohim ke tempat peristirahatan terakhir yang berjarak sekitar 2 Km dari rumah duka. Tampak di antara pelayat, Habib Hadi Zainal Abidin, Walikota Probolinggo terpilih.
Susiani (47) istri Rohim pun mencurahkan kesediannya kepada Habib Hadi yang notabene juga Pengasuh Pesantren Riyadlus Sholihin, Ketapang, Kota Probolinggo. “Bib, suami saya tulang pungggung keluarga, meninggalkan empat anak, termasuk dua di antaranya nyantri di pesantren Habib,” ujarnya.
Habib pun meminta, agar Susiani tabah menerima musibah. “Yang tawakal dan sabar ya, ini semua cobaan dari Allah,” ujarnya.
Habib pun berharap, tujuh ABK KM Cahaya Bahari Jaya yang hingga Senin siang masih hilang bisa segera ditemukan. “Mudah-mudahan bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya.
Ketujuh ABK yang masih hilang itu masing-masing, Windi (nakhoda) Wahyu (adik Windi), Samsul, Iwan, Giman, Marwan, dan Nanang. Puluhan warga juga terlihat masih berdatangan di rumah Matari (60), pemilik KM Cahaya Bahari Jaya di Kelurahan Mayangan.
“KM Cahaya Bahari Jaya memang atas nama ayah saya (Matari, Red.) tetapi yang menjalankan saya,” ujar Endang (40), anak Matari. Dikatakan, dirinya memiliki dua kapal nelayan jenis jonggrang satu masih baru (belum dioperasikan) satu lagi yang diduga tenggelam di perairan Pamekasan.
“Saya dapat informasi, Senin pagi, Tim SAR dan Polres Pamekasan masih menyisir perairan Pamekasan karena ABK Rohim ditemukan di Pantai Jumiang, Pamekasan,” ujar Endang.
Hasyim, suami Endang menambahkan, KM Cahaya Bahari Jaya sudah dilengkapi peralatan keselamatan. “Waktu berangkat sudah dilengkapi pelampung berjumlah sembilan buah,” ujarnya. (isa)
Susiani (47) istri Rohim pun mencurahkan kesediannya kepada Habib Hadi yang notabene juga Pengasuh Pesantren Riyadlus Sholihin, Ketapang, Kota Probolinggo. “Bib, suami saya tulang pungggung keluarga, meninggalkan empat anak, termasuk dua di antaranya nyantri di pesantren Habib,” ujarnya.
Habib pun meminta, agar Susiani tabah menerima musibah. “Yang tawakal dan sabar ya, ini semua cobaan dari Allah,” ujarnya.
Habib pun berharap, tujuh ABK KM Cahaya Bahari Jaya yang hingga Senin siang masih hilang bisa segera ditemukan. “Mudah-mudahan bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya.
Ketujuh ABK yang masih hilang itu masing-masing, Windi (nakhoda) Wahyu (adik Windi), Samsul, Iwan, Giman, Marwan, dan Nanang. Puluhan warga juga terlihat masih berdatangan di rumah Matari (60), pemilik KM Cahaya Bahari Jaya di Kelurahan Mayangan.
“KM Cahaya Bahari Jaya memang atas nama ayah saya (Matari, Red.) tetapi yang menjalankan saya,” ujar Endang (40), anak Matari. Dikatakan, dirinya memiliki dua kapal nelayan jenis jonggrang satu masih baru (belum dioperasikan) satu lagi yang diduga tenggelam di perairan Pamekasan.
“Saya dapat informasi, Senin pagi, Tim SAR dan Polres Pamekasan masih menyisir perairan Pamekasan karena ABK Rohim ditemukan di Pantai Jumiang, Pamekasan,” ujar Endang.
Hasyim, suami Endang menambahkan, KM Cahaya Bahari Jaya sudah dilengkapi peralatan keselamatan. “Waktu berangkat sudah dilengkapi pelampung berjumlah sembilan buah,” ujarnya. (isa)