Abaikan Seruan Gencatan Senjata PBB, Israel Gempur Gaza di Darat
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pasukan Israel mulai melakukan operasi darat di Gaza. Tindakan ini mengabaikan seruan PBB dan dunia agar gencatan senjata berlangsung di Gaza, Palestina.
Gempuran Israel
"Ini adalah tahap kedua perang dengan tujuan yang teras, untuk menghancurkan Hamas dan membawa sandera pulang," kata Netanyahu dalam konferensi pers di Tel Aviv, Sabtu, 28 Oktober 2023, dilansir dari Al Jazeera.
"Ini baru permulaan, kami akan menghancurkan musuh di atas dan di bawah tanah" tambahnya.
Seruan Gencatan Senjata
Pernyataan Netanyahu mengabaikan permintaan PBB dan seruan gencatan senjata dunia. Dewan Umum PBB meloloskan resolusi genjatan senjata segera antara Israel Palestina.
Dalam voting yang berlangsung Jumat, 27 Oktober 2023 itu, sebanyak 193 negara memilih dengan hasil 120 negara mendukung, 45 negara abstain dan 14 negara menolak, di antaranya Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Israel.
Resolusi yang diajukan 22 negara Arab itu bersifat tidak mengikat namun menjadi ukuran pendapat sistem internasional mengikuti serangan Israel yang belum menunjukkan tanda berhenti hingga pekan ketiga.
Bahkan Sekjen PBB Antonio Guterres dalam Instagramnya mendesak agar segera ada gencatan senjata, untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan serta membebaskan sandera warga Israel yang ditahan Hamas.
Ia juga mengaku terkejut dan menyesal. Alih-alih gencatan senjata, justru terjadi peningkatan serangan di Gaza. Dalam unggahan sebelumnya, Gutereres mendorong adanya kebutuhan pengakuan atas keamanan Israel serta Negara Palestina.
Korban Gempuran Israel
Pernyataan itu menjadi lanjutan dari serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Hujan roket Israel sedikitnya telah menewaskan 7.703 warga Palestina, dengan 3.500 di antaranya adalah anak-anak menurut data Hamas.
Sedangkan roket serangan Hamas telah menewaskan 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil menurut data Israel.
Advertisement