Abah Anton Jadi Calon Kepala Daerah Terkaya di Jatim
KPK mengundang 54 calon kepala daerah di Jatim, baik calon gubernur, calon bupati dan calon wali kota, bersama wakilnya, dalam acara Pembekalan Anti Korupsi dan Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Empat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur hadir dalam acara itu, ada pula 18 paslon kandidat kepala daerah kabupaten/kota, di antaranya Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Nganjuk.
Kemudian Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jombang, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Madiun, dan Kota Probolinggo.
LHKPN keseluruh calon itu pun dibacakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerahnya masing-masing, di hadapan peserta yang hadir di Gedung Negara Grahadi, Kamis, 12 April 2018.
Saat dibacakan bergantian, Calon Wali Kota Malang Moch Anton (Abah Anton), menjadi calon terkaya karena hartanya lebih banyak dari calon kepala daerah se-Jatim lain, yakni sebesar Rp 13 Miliar, Padahal diriya kini tengah ditahan KPK karena terlibat kasus suap.
Berdasarkan data LHKPN yang dicatat pada Januari 2018, harta Abah Anton tepatnya sebesar Rp 113.280.730.356. Kekayaan Abah Anton, bahkan melebihi harta para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Yakni, calon nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa dengan jumlah kekayaan Rp 23.552.699.762 - Emil Elestianto Dardak dengan jumlah kekayaan Rp 8.254.061.908
Dan pasangan nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan jumlah kekayaan Rp 17.598.885.769, dan Puti Guntur Soekarno dengan jumlah kekayaan Rp 1.865.423.077.
Demi menjamin Pilkada Berintegritas 2018, KPK pun menyambangi Provinsi Jawa Timur, untuk memberikan pembekalan pada para calon kepala daerah.
"Jabatan kepala daerah rentan dengan korupsi, maka KPK bertugas mencegah sebelum ada kejahatan itu," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. (frd)