Aaron Bushnell, Tentara AS yang Bakar Diri Protes Genosida Israel
Aksi bakar diri anggota militer aktif Amerika Serikat, Aaron Bushnell, membuat kaget penduduk Paman Sam. Aaron memilih bunuh diri sebagai bentuk protes, ketidaksetujuannya atas genosida Israel di Gaza. Diketahui, Amerika Serikat juga banyak memberikan bantuan persenjataan pada Israel.
Profil Aaron Bushnell
Aaron Bushnell adalah tentara AS berusia 25 tahun. Ia ditugaskan di pasukan Angkatan Udara yang bermarkas di San Antonio.
Aaron bergabung di militer AS sejak tahun 2020, dan kemudian ditempatkan di bidang teknologi informasi dan operasi pembangunan, dikutip dari NY Mag.
Sedangkan di halaman Linkedinnya, ia menyebut sedang berupaya keluar dari pasukan militer AS untuk kemudian menekuni perangkat lunak.
Aksi Protes Israel
Kisah Aaron populer setelah aksinya, membakar diri di depan Kedutaan Israel di Washington DC. Sebelum melakukan aksinya, Aaron membuat status di laman Twitch nya. "Banyak di antara kita ingin bertanya pada diri kita sendiri.
"Apa yang akan kulakukan jika aku hidup di era perbudakan? atau Jim Crow South? atau apartheid? apa yang akan kulakukan jika negaraku melakukan genosida? jawabannya adalah, kalian sedang melakukannya. Saat ini," tulis Aaron.
Sekitar pukul 13.00, Minggu, 25 Februari 2024, ia memulai siaran langsungnya, berjalan menuju Kedutaan Israel. Sambil membawa sebotol cairan di tangannya.
Kepada penontonnya ia mengucapkan "Saya tidak akan berpartisipasi lagi pada genosida. Saya akan melakukan aksi protes yang ekstrem. Meski, ini tidak ekstrem sama sekali, jika dibandingkan pengalaman warga Palestina di bawah penjajahnya. Ini yang sedang dinormalisasi oleh kita, kelompok penguasa," katanya.
Ia lantas meletakkan handphonenya. Kemudian berjalan mendekati pagar, dan menyiramkan air yang dibawanya, ke badannya. Aaron kemudian menyulut tubuhnya dengan api sambil berteriak "Palestina merdeka" berulang kali hingga roboh.
Tampak beberapa petugas kemudian berjalan ke arahnya, dan menyemprotkan apar hingga api padam. Namun nyawa Aaron tak bisa diselamatkan. Ia meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Aksi Protes Lanjutan
Sebelum ia membakar diri, Aaron telah memberi informasi terkait rencananya, kepada sejumlah lembaga. Salah satunya berkirim email ke BBC.
Aksi protes Aaron dalam bentuk membakar diri juga bukan yang pertama dilakukan warga Amerika Serikat.
Sebelumnya, seorang perempuan membakar dirinya di depan Kedutaan Israel di Atlanta, pada Desember lalu.
Polisi menyebut aksi bakar diri dilakukan untuk memprotes perang di Gaza. Pelaku mengalami luka bakar tingkat tiga namun nyawanya berhasil diselamatkan. Seorang veteran tentara berusia 61 tahun, yang bekerja sebagai staf keamanan kedutaan tersebut, juga mengalami sejumlah luka bakar ketika hendak menyelamatkan korban.