99 Kiai Khos, Khusuk Dengarkan Pesan-pesan Langit Mbah Maimoen
Rembang; Silaturahim Nasional Alim Ulama Nusantara, digelar di Pondok Pesantren Al- Anwar, Rembang, Jawa Tengah, berlangsung, Kamis 16 Maret 2017. Sebanyak 99 Kiai Khos (ulama sepuh) hadir, sebagai ikhtiar menghadapi tantangan global.
Silaturahim ini menghasilkan Risalah Sarang, sebagai ikhtiar menjawab harapan serta peluang Islam Nusantara, pilar peradaban dunia.
“Acara ini merupakan pertemuan kiai sepuh. Karena kiai sepuh tidak semua masuk dalam struktural NU. (Namun) basis keumatan NU di pesantren, ya kiai sepuh ini. PBNU memandang perlu meminta pandangan dan petuah dari para kiai sepuh tersebut,” kata KH Yahya C Staquf, penggagas pertemuan tersebut.
Sejumlah permasalahan dibahas, termasuk masalah aktual yang dialami Indonesia. Seperti peluang Islam menjadi harapan pilar peradaban dunia. Indonesia dengan kebinekaan dilirik oleh negara Barat.
Lebih khusus, sesungguhnya para ulama mendengarkan dengan setia mauidhah hasanah yang disampaikan shahibul bait, tuan rumah pertemuan, KH Maemoen Zubair, yang tak lain adalah Pengasuh Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang.
Tak ada pejabat yang diundang dalam acara tersebut. Semua hadirin murni berasal dari para kiai yang memiliki kriteria khusus. “Yang kita undang kiai sepuh yang tingkat kealiman dan kezuhudannya tinggi serta tidak bermain politik. Kiai itu yang membina dan mengurus pesantren,” jelas dia.
Adapun para ulama yang antara lain: KH. Maemoen Zubair dari Sarang, KH. Ahmad Mustofa Bisri dari Rembang, KH. Ma’ruf Amin, Tanara, Banten, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dari Pekalongan, KH. Nawawi Abdul Jalil dari Pasuruan, KH. Dimyathi Rois Kaliwungu, Jawa Tengah.
juga TGH. Turmudzi Badaruddin dari Bagu, NTB, KH. Abuya Muhtadi Dimyathi dari Pandeglang, Banten, KH. Muhammad Sanusi Baco dari Maros, Sulawesi Selatan, KH. TK. Bagindo M. Letter dari Sumatera Barat, Tengku H. Muslim Ibrahim dari Nangroe Aceh Darussalam, Abah Guru Zuhdiannor Martapura, Kalimantan Selatan, dll. (adi)