91 Aset Pemkot Kediri Terkena Proyek Tol Kediri-Tulungagung
Komisi Gabungan DPRD Kota Kediri menggelar rapat dengar pendapat tentang pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung.
Ketua Komisi A DPRD Kota Kediri Reza Darmawan mengatakan, hingga sekarang DPRD Kota belum menerima kepastian titik lokasi pembangunan jalan tol.
"Kepastian titik lokasi ini belum dijelaskan kepada kita semua. Karena sebenarnya pada tahun 2020 sudah ada perencanaan tetapi hingga sampai hari ini titik lokasinya masih berubah ubah," katanya Senin, 7 November 2022.
Ditambahkan Reza Darmawan, ada sekitar 91 titik tanah milik pemerintah daerah yang terdampak pembagunan tol Kediri-Tulunganggung. Sebanyak 91 titik aset pemda tersebut berbentuk tanah dan bangunan.
"Paling banyak di wilayah Sukorame dan Mojoroto. Ada juga yang di Gunung Klotok juga terdampak," katanya.
Reza menginginkan, momen pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung bisa dijadikan sinergitas komunikasi positif antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.
"Untuk dijadikan media komunikasi yang positif pemerintah pusat, pemerintah provinsi bahwa pengembangan kota selaras dengan penunjukan titik lokasi yang akan dikembangkan nanti. Jangan sampai kita tidak tahu pemanfaatan titik itu buat apa ke depannya," katanya.
Hal senada diungkapkan Kepala PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) Kota Kediri Endang Kartika Sari, bahwa ada sekitar 91 SLP yang terkena proyek jalan tol.
"tu milik Pemkot Kediri, kalau milik warga ada sekitar 1000 lebih titik. Karena itu, untuk titik koordinat pembangunan masih belum fix," katanya.