9 Pesan soal Keistimewaan Ilmu, Meninggikan Derajat Membuka Pintu Hidayah
Sesungguhnya barang siapa yang berendah diri terhadap perintah Allah, niscaya Allah akan meninggikan kedudukannya dan mengharumkan namanya. Begitulah pesan suci dalam Al-Quran.
Islam menekankan pentingnya ilmu, baik dalam beribadah maupun dalam kehidupan yang lebih luas.
Beribadah tanpa didasari ilmu cukup disayangkan, meskipun hal itu sebagai ikhtiar untuk menghindari maksiat.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, selalu mengingatkan pentingnya ilmu. Sebagaimana dituturkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam haditsnya tentang “Pentingnya Menuntut Ilmu'.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ ذِكْرَ اللّٰهِ وَمَا وَالاَهُ أَوْ عَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ. (رواه ابن ماجه والترمذي)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasûlullâh ﷺ bersabda: “Dunia dan seluruh isinya dilaknati, kecuali dzikir mengingat Allah, taat pada-Nya (mau mengikuti tuntunan), orang yang berilmu (seorang alim) atau orang yang belajar ilmu agama.” (HR. Ibnu Majah no. 4112 dan At-Tirmidzi no. 2322).
Pelajaran yang Terdapat dalam hadits:
1- Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meningkatkan martabat manusia.
2- Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat (tujuan) tertentu dalam proses menuntut ilmu.
3- Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
4- Dengan adanya ilmu, manusia dapat membaca Al-Qur'an yang mana terkandung segala persoalan yang nyata di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.
5- Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal keakhiratan saja, tetapi juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu.
6- Kalimat dalam hadits di atas seakan-akan maksudnya adalah dunia itu dicela, artinya dunia itu tidak dipuji kecuali bagi yang rajin berdzikir, yang beribadah pada Allah, seorang alim, atau yang mau belajar atau mendalami agama.
7- Kesimpulannya jika ingin selamat maka jadilah bagian dari empat orang berikut ini:
(1) Orang yang rajin berdzikir,
(2) Orang yang beribadah sesuai tuntunan,
(3) Orang yang ‘alim (berilmu), dan
(4) Orang yang mau belajar.
8- Dari Al-Hasan Al-Bashri, dari Abu Ad-Darda’, ia berkata:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ. (رواه البيهقى)
Rasûlullâh ﷺ bersabda: “Jadilah (1) seorang 'alim (berilmu) atau (2) seorang yang mau belajar, atau (3) seorang yang sekedar mau dengar, atau (4) seorang yang sekedar suka, janganlah jadi yang kelima."
Rasûlullâh ﷺ memerintahkan umatnya menjadi ‘Alim (orang berilmu, guru, pengajar, ustad, kiai). Jika belum sanggup, jadilah Muta'alliman (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi pendengar yang baik (Mustami’an), paling tidak menjadi Muhibban pecinta ilmu, simpatisan pengajian, donatur yayasan, lembaga dakwah dan pendidikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu.
Rasûlullâh ﷺ menegaskan, jangan jadi orang yang kelima (Khoomisan), yaitu tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi pecinta ilmu. Celakalah golongan kelima ini. “Fatahlik!” tegas beliau ﷺ.
9- Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan, hidayah, dan petunjukNya pada kita semua. Aamiin.
Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an :
1- Ada banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan atau hanya sekedar menyinggung tentang keutamaan menuntut ilmu;
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ ۞
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah/9: 122).
2- Sesungguhnya barang siapa yang berendah diri terhadap perintah Allah, niscaya Allah akan meninggikan kedudukannya dan mengharumkan namanya;
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ۞
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah/58: 11).
Demikian wallahu a'lam. Semoga bermanfaat. Amiin
Advertisement