9 Pasien Covid-19 di Pasuruan Sembuh
Sebanyak 9 warga Kabupaten Pasuruan dinyatakan sembuh dari Covid-19. Kesembilan pasien ini terdiri 4 warga Gempol, 2 warga Purwosari, 1 warga Nguling, 1 warga Rejoso dan 1 warga Grati. Total ada 67 warga yang dinyatakan sembuh.
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf menjelaskan, keempat warga Gempol terdiri dari 1 laki-laki (15) dan 1 perempuan (19) yang merupakan pasien positif Covid-19 dengan nomor kasus 150 dan 151. Mereka berdua dari wilayah yang sama di Desa Kejapanan.
Sedangkan 2 orang Gempol lainnya juga dari Desa Karangerejo, yakni 1 orang perempuan (35) yang merupakan pasien dengan nomor kasus 92, dan 1 orang laki-laki (49) yang menjadi pasien positif dengan nomor kasus 106.
"Untuk dua warga Karangrejo merupakan kontak erat dari pasien terkonfirmasi Covid-19 cluster Kuwung. Alhamdulillah sudah sembuh dan boleh pulang," kata Irsyad, di sela-sela kegiatannya, Kamis, 25 Juni 2020 sore.
Berikutnya adalah dua warga Kecamatan Purwosari. Mereka adalah 1 orang perempuan (55) dari Kelurahan Sumbersuko yang terpapar virus corona sejak 16 mei lalu. Pasien RSUD Bangil ini menjadi pasien positif Covid-19 dengan nomor kasus 49.
Satu orang lainnya adalah perempuan (53) dari Desa Senongagung yang diumumkan sebagai pasien positif Covid-19 sejak 17 juni atau bernomor kasus 197.
Selanjutnya adalah 1 perempuan (25) dari Desa Watuprapat, Kecamatan Nguling. Ia menjadi pasien positif Covid-19 dengan nomor kasus 58 atau per 23 Mei sejak diumumkan.
Kemudian 1 laki-laki (27) dari Bebekan Kidul, Kecamatan Grati yang merupakan seorang tenaga kesehatan (nakes) yang sudah dirawat sejak 23 Mei.
Selain tenaga kesehatan, ada juga 1 anak perempuan (16) yang merupakan anak seorang nakes dari Desa Kemantrenrejo, Kecamatan Rejoso. Ia terpapar Virus Corona tanpa gejala alias OTG (orang tanpa gejala) yang dinyatakan posotif sejak 23 mei lalu.
Irsyad Yusuf meyakini bahwa jumlah warga yang akan sembuh dari Covid-19 akan terus bertambah dengan sangat cepat. Hal itu dikarenakan pola pikir warga yang sudah bisa memahami bahwa imunitas tubuh dan pola pikir harus selalu dijaga dengan sebaik-baiknya.
"Jangan sampai karena kita tanpa gejala, kemudian dinyatakan positif Covid-19 kemudian stress. Bismillah, semuanya bisa dilewati dengan sangat cepat, karena petugas juga sudah memberikan banyak suntikan semangat untuk bagaimana bisa melawan virus ini. Menjaga imunitas tubuh dengan pola pikir yang tenang," katanya.
Irsyad berharap kepada seluruh warga yang sembuh, agar terus bisa menjaga kedisplinan dalam urusan kesehatan dan kebersihan. Hal ini penting dilakukan, lantaran kunci utama untuk melawan Covid-19 adalah komitmen tinggi untuk disiplin dalam menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), serta senantiasa displin dalam melaksanakan anjuran pemerintah.
"Disiplin untuk memakai masker kalau keluar rumah. Rajin cuci tangan dengan sabun. Terus jaga jarak aman. Menghindari kerumunan, dan kalau badan terasa kurang fit, harus tetap di rumah dan menjaga imun tubuh agar terhindar dari Covid-19," katanya.
Irsyad mengajak seluruh warga yang sembuh dari Covid-19, untuk menjadi motor (penggerak) dalam mensosialisasikan pentingnya melaksanakan anjuran pemerintah dalam memotong penyebaran Virus Corona, di lingkungannya masing-masing.
"Saat ini, bukan hanya dokter dan tenaga kesehatan saja yang menjadi pahlawan. Tapi juga warga yang sembuh dari Covid-19 juga harus menjadi pahlawan untuk mengedukasi warga lainnya tentang Virus Corona. Perang ini belum selesai, dan akan selesai kalau sama-sama kita lawan dengan kebersamaan, kedisiplinan dan kesabaran," katanya.