9 Lompatan Strategi Pascapandemi, Naker Muda Harus Kreatif-Gesit
Pandemi Covid-19 mengubah segalanya, di antaranya cara bekerja, pola binis dan sekaligus kebutuhan atas tenaga kerja. Untuk menghadapi dunia pekerjaan pascapandemi, dibutuhkan tenaga muda yang terampil, super kreatif, sekaligus gesit mengelola peluang.
Hal ini disampaikan dalam workshop "Dialog Interaktif Tenaga Kerja dalam Negeri" yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Kota Jambi, Selasa 13 Desember 2022.
Hadir dalam agenda ini Dr. Nora Kartika Setyaningrum (Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemenaker), Kadisnakertrans Jambi dan Ketua Apindo Provinsi Jambi, Mohd. Indrawan Husairi dari Kemnaker RI yang juga merupakan Bendahara PP Pagar Nusa periode 2017-2022, serta ratusan peserta dari beberapa kampus dan komunitas di kota Jambi.
Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemenaker, Dr. Nora Kartika Setyaningrum menegaskan, Kementerian Tenaga Kerja menyiapkan strategi-strategi khusus untuk tenaga kerja Indonesia, terutama pascapandemi. Ia menyebut sembilan lompatan strategi, sebagai desain penting dari Kemenaker.
"Kementerian Ketenagakerjaan telah mencanangkan sembilan lompatan strategi, yakni
(1) transformasi Balai Latihan Kerja (BLK);
(2) link and match ketenagakerjaan;
(3) pengembangan talenta muda;
(4) transformasi program perluasan kesempatan kerja;
(5) perluasan pasar kerja luar negeri;
(6) visi baru hubungan industrial;
(7) reformasi pengawasan ketenagakerjaan;
(8) pengembangan ekosistem digital ketenagakerjaan, dan; (9) reformasi birokrasi," ungkap Nora Kartika.
"Lompatan strategi ini, khususnya pada lompatan ke 2 yaitu "Link and Match Ketenagajerjaan" sesuai dengan acara ini diharapkan mampu memperkuat tenaga kerja muda Indonesia, sekaligus membuka peluang peningkatan produktifitas ekonomi serta resiliensi dari tenaga kerja muda negara kita," jelas Nora Kartika di agenda ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Bahari, menyampaikan betapa tenaga kerja sekarang ini pasca pandemi harus menyesuaikan kondisi zaman.
"Sekarang ini pasca pandemi, tantangan dan peluangnya berbeda. Kita harus menyesuaikan, tenaga kerja, apalagi yang muda-muda, harus menyesuaiakan, siap dengan segala kondisi," ungkapnya.
Bahari menambahkan, kondisi Jambi saat ini relatif stabil, dengan bermacam potensi yang bisa dikembangkan ke depan.
"Jambi ini kan lengkap dalam hal opportunity. Kita punya wilayah perkebunan yang luas, sumber energi, juga ekonomi kreatif. Nah, anak-anak muda ini harus bisa menyesuaikan pasca pandemi. Kita harus bersiap, ada ancaman resesi dan pergolakan ekonomi, maka semuanya harus dipersiapkan," terangnya.
Mohd. Indrawan Husairi, pemuda asal Jambi yang juga praktisi bisnis, mengungkapkan betapa sekarang ini anak muda memegang peran.
Ide Bagus Dihargai
"Pandemi telah mengubah banyak hal. Siapa yang punya ide bagus dan bisa mengeksekusi idenya, dia punya peluang menang. Dan kebanyakan yang berani berjuang untuk ide-ide kreatifnya, ya anak muda. Saya mendukung penuh generasi muda Jambi maju, dalam segala bidang: ekonomi, kreatifitas, pengetahuan, budaya, dan sebagainya," ungkap Indrawan.
Lebih lanjut, Indrawan mendorong agar anak-anak muda di Jambi tidak hanya menunggu peluang. Pascapandemi, jangan hanya menunggu.
"Kita harus ambil peluang, gunakan kreatifitas, kita ciptakan peluang," terang Indrawan yang juga teelahir dari keluarga besar Pondok Pesantren As'ad, salah satu pesantren tertua di Jambi.
"Saya mengapresiasi antusiasme teman-teman muda di Jambi, yang bersiap masuk ke pasar kerja dengan kreatifitas. Kolaborasi yang pas antara pemerintah, anak muda dan masyarakat, serta para pelaku usaha, akan menjadikan Jambi semakin dinamis," jelas Indrawan.
Ke depan, Indrawan berharap program-program pelatihan, dukungan Balai Latihan Kerja, serta program-program insentif untuk Tenaga Kerja Mandiri (TKM) mendorong pertumbuhan ekonomi dan kreativitas bisnis di Jambi dan sekitarnya.
"Saya berkomitmen mendampingi generasi muda Jambi tumbuh dengan ide-ide kreatifnya, serta tersambung dengan sirkulasi bisnis, jadi bisa sustain, berkesinambungan".
Sebanyak seratus peserta yang hadir pada acara workshop ini terdiri dari Bursa Kerja Khusus Jambi, Universitas Jambi, UIN Jambi, Universitas Muhammadiyah Jambi, Universitas Batanghari dan kampus-kampus lain, serta perwakilan komunitas.
Advertisement