9 Langkah Strategis Terhindar dari Sifat Munafik
“Empat sikap yang barangsiapa terdapat pada dirinya keempat sikap itu, maka dia adalah seorang munafik tulen. Barangsiapa yang pada dirinya terdapat salah satu dari sikap itu, maka pada dirinya terdapat salah satu sikap munafik, sampai dia meninggalkannya. Yaitu, apabila dipercaya dia berkhianat, apabila berbicara dia berdusta, apabila berjanji dia menipu, dan apabila bertengkar dia curang.” (Shahih Bukhari).
Sungguh kemunafikan itu hampir sulit dikenali, karena orang yang terjangkit sifat munafik biasanya berusaha meniru perbuatan orang orang beriman, ia turut shalat dan berpuasa, namun sebenarnya hatinya lalai.
“Dan apabila ia mengerjakan puasa dan shalat, ia menyangka bahwa dirinya seorang muslim.” (HR Muslim).
Orang munafik biasanya menggunakan lisannya untuk berdusta, mengaku dirinya telah beriman padahal tidak. Mencoba tampil manis di depan orang orang agar mereka terkecoh dengan pencitraan.
Padahal pada akhirnya Allah lah yang akan mengecoh kaum munafik tersebut:
“Apabila mereka menjumpai orang orang mukmin, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’ Namun jika mereka menyendiri beserta dedengkot dedengkotnya, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami di pihak kalian. Hanya saja kami hendak mengolok olok kaum mukmin.’ Allah akan mengolok olok mereka dan menelantarkan mereka dalam kedurhakaan, sedangkan mereka dalam keadaan bimbang” (QS. Al Baqarah: 14 15).
Mengapa kita perlu sekali menjauhi sifat munafik? Ya, tentu saja karena orang munafik takkan memperoleh pertolongan Allah. Bahkan tempat tinggal orang munafik adalah di dasar neraka:
“Sesungguhnya orang orang munafik itu akan dicampakkan ke dalam kerak neraka dan kamu tidak akan melihat mereka memperoleh penolong.” (QS. An Nisaa: 145).
Berikut 9 langkah agar terhindar dari sifat munafik yang bisa kita lakukan untuk diri kita:
1. Shalat berjemaah
Terutama untuk kaum laki laki, shalat berjamaahlah di masjid dengan tepat waktu misalnya menjalankan keutamaan shalat subuh di masjid secara berjamaah! Hal ini akan membebaskan kita dari sifat nifak atau kemunafikan. “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan.”(HR At Tirmidzi).
Bagaimana bisa shalat berjamaah menghindarkan dari sifat kemunafikan? Tentu saja karena tak mudah memastikan diri bisa selalu mendapat takbiratul ihram Imam, yakni shalat berjamaah dengan tepat waktu. Orang munafik biasa melakukan amalan kebaikan sekadar untuk dilihat manusia, pasti sulit baginya bersungguh sungguh shalat tepat waktu.
2. Perbanyak bersedekah
“Sedekah merupakan bukti” (HR Muslim). Bukti di sini maksudnya adalah bukti akan keimanan namun tentu dengan uang halal, hindari uang haram sebagaimana pada hukum sedekah dengan uang haram. Orang munafik biasanya enggan bersedekah, kecuali jika untuk mengangkat citra dirinya atau semata mata untuk pembentukan imej baik dirinya. Maka, jika anda ingin menjauhkan diri dari sifat munafik, perbanyaklah bersedekah, baik sedekah yang nampak maupun yang sembunyi sembunyi.
3. Memperbanyak zikir
‘Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit.’ (QS: 3: 142)” Orang munafik hatinya lalai dari mengingat Allah sebab terdapat keutamaan dzikir pagi dan petang. Oleh sebab itu jika anda mengharapkan terjauh dari sifat nifak, hendaknya memperbanyak berzikir mengingat Allah, baik di tengah keramaian maupun di kala sendirian.
4. Membiasakan akhlak terpuji
“Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama”(HR At Tirmidzi). Akhlak yang baik serta pemahaman agama yang mendalam takkan bisa dimiliki oleh orang munafik. Maka berlakulah dengan akhlak baik yang terpuji, itulah alasan pentingnya akhlak mulia menurut islam!
5. Biasakan membantu orang lain
Contoh sederhana mungkin sering anda baca dalam buku pelajaran tentang moral sesuai dengan ayat Al Qur’an tentang membahagiakan orang lain, misalnya ketika melihat orangtua yang akan menyebrang jalan, bantulah ia menyebrang. Ketika melihat ibu hamil di kendaraan, berilah tempat duduk. Ketika melihat wanita kesulitan membawa barang berat, bantulah membawakan! Meski tampak sederhana, namun akhlak baik yang dikerjakan secara konsisten akan menjauhkan dari sifat kemunafikan.
6. Shalat di Awal Waktu
Bersegera melaksanakan shalat jika waktunya telah tiba dan berusaha mendapatkan takbiratul ihram imam shalat jamaah di masjid. Hal ini mengingat hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan” (HR At Tirmidzi).
7. Banyak mempelajari ilmu agama
Berakhlak baik dan memperdalam agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama” (HR At Tirmidzi).
8. Menjauhi sifat kikir
Bersedekah dan jangan kikir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah merupakan bukti” (HR Muslim). Bukti di sini maksudnya bukti akan keimanan. Oleh karena itu, orang munafik tidak suka bersedekah karena tidak adanya iman yang mendasarinya.
9. Shalat tahajud
Menghidupkan shalat malam. Adalah Qatadah pernah berkata, “Orang munafik itu sedikit sekali shalat malam.” Hal tersebut karena orang munafik hanya akan semangat beramal jika ada orang yang menyaksikannya. Jika tidak ada, maka motivasi untuk beramal shalih pun tiada. Maka jika ada seorang hamba mendirikan shalat malam, maka itu menjadi bukti bahwa dalam dirinya tidak ada sifat nifak dan menjadi bukti keimanannya yang benar.
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.
Advertisement