9 Langkah Khusus! Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga secara Islami
Setiap manusia pasti mengharapkan pernikahan dalam hidupnya. Ingin memiliki pasangan dan anak-anak yang lucu. Hal ini sangat wajar, sebab sudah fitrah manusia untuk diciptakan saling berpasangan.
Selain itu menikah juga merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Allah Ta’ala dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam Al-Quran dijelaskan:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah pengawas atas kamu”. (QS. An Nisa: 1).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Menikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak mengamalkan sunnahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat. Siapa memiliki kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak hendaknya berpuasa, karena puasa itu merupakan tameng.”
Begitu pun dalam suatu rumah tangga mesti menghadapi masalah dan persoalan sehari-hari. Berikut ini cara-cara mengatasi masalah rumah tangga secara islami:
1. Berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah
Cara mengatasi masalah rumah tangga yang pertama pastinya Anda harus berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah. Apapun masalahnya, kembalikan pada syariat agama. Ini akan membantu Anda menyelesaikan segala perkara dengan cara terbaik.
2. Diselesaikan Lewat Kasih Sayang
Setiap masalah yang terjadi dalam rumah tangga tidak harus diselesaikan lewat pertengkaran. Anda bisa mencoba menyelesaikannya lewat kasih sayang. Misalnya mengajak pasangan bercanda, memasakkan makanan lezat, atau jalan-jalan ke taman dan sebagainya.
Layaknya api yang dipadamkan dengan air, cara ini terbilang sangat efektif. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga selalu bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap keluarganya. Jadi Anda pun juga harus meneladaninya.
Allah ta’ala berfirman: “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159).
3. Saling Memberikan Nasihat
Ketika ada masalah di rumah tangga, misalnya istri Anda marah karena sebab tertentu maka janganlah Anda ikutan marah. Tindakan tersebut akan membuat masalah semakin membuncah.
Sebaliknya, kewajiban suami terhadap istri dalam Islam adalah memberikan nasehat yang baik kepada istri tentang peran wanita dalam Islam, fungsi ibu rumah tangga dalam Islam dan kewajiban wanita setelah menikah.
Mintalah ia duduk di samping Anda, lalu peluk dia. Kemudian ucapkanlah perkataan yang lembut, sebuah nasehat yang bisa membimbingnya ke jalan yang benar.
Allah Ta’ala Berfirman:
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuz-nya maka nasihatilah maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatir ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan niscaya Allah memberi taufik kepada suami isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. An Nisa’ :34-35).
4. Fokus pada Penyebab Masalah
Untuk menyelesaikan suatu masalah tentunya Anda harus mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Setelah tahu sebabnya, maka fokuslah pada inti masalah. Kemudian Anda bisa saling bermusyawarah untuk menemukan jalan keluar yang adil.
5. Menghindari Sikap Egois
Sikap egois pastinya ada dalam diri setiap manusia. Yakni perasaan tidak mau mengakui kesalahan dan merasa paling benar. Namun sebagai seseorang yang beriman dan bertakwa, hendaknya Anda menjauhi sikap egois. Terlebih lagi jika sudah berumah tangga. Sikap egois bisa menjadi pemicu pertengkaran secara terus-menerus. Istri tidak mau mengalah, suami tidak mau mengalah. Dua-duanya sama-sama keras kepala. Lalu bagaimana masalah tersebut bisa diselesaikan?
6. Saling Terbuka
Setelah menikah sebaiknya jangan ada rahasia diantara pasangan. Cobalah Anda bersikap terbuka. Segala masalah dan unek-unek di hati Anda akan lebih baik untuk diceritakan. Jangan memendam masalah sendirian ataupun menyembunyikan sesuatu. Itu akan menjadi pemicu kesalahpahaman dan yang berimbas pada hancurnya rumah tangga.
7. Bersikap Dewasa
Masalah tidak akan terselesaikan bila diatasi dengan cara kekanak-kanakan. Misalnya diam selama berhari-hari, saling ngambek, mogok makan dan sejenisnya. Sebagai orang tua sudah seharusnya Anda bersikap dewasa. Setiap ada masalah maka selesaikan dengan pikiran tenang dan dingin. Berdiskusi secara baik-baik, tidak perlu saling membentak. Selain itu Anda juga harus menanamkan sikap tanggung jawab dalam diri sendiri.
8. Saling Memaafkan
Masalah tidak akan selesai jika Anda dan pasangan sama-sama keras kepala dan tidak mau meminta maaf duluan. Cobalah bersikap saling memaafkan. Toh, manusia tidak ada yang lepas dari kesalahan. Memaafkan tidak berarti menjatuhkan harga diri. Memaafkan itu lebih disenangi oleh Allah Ta’ala. Dan orang-orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain maka baginya balasan yang indah di sisi Allah Ta’ala.
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Baqarah : 263).
9. Bermusyawarah
Daripada menguatkan pendapat pribadi, lebih baik Anda mencoba bermusyawarah untuk mendapatkan keputusan yang adil dan mufakat. Bermusyawarah ini sangat penting. Sebab dengan saling menukar pikiran maka proses pemecahan masalah akan jadi lebih mudah.
Perintah musyawarah juga dijelaskan dalam Al-Quran:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imran: 159).
Semoga bermanfaat.
Advertisement