9 Korban Meninggal dan 6000 Rumah Rusak Akibat Gempa Sumbar
Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat bertambah. Total hingga Minggu, 27 Februari 2022 mencapai 9 orang.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Pasaman Barat, Edi Murdani di Simpang Empat membenarkan ada penambahan korban jiwa akibat gempa pada Jumat, 25 Februari 2022 lalu.
Menurutnya satu orang warga yang meninggal dunia pada Sabtu, 26 Februari 2022 malam itu atas nama Lawiyah, 70 tahun, warga Kampuang Pasia Nagari Kajai Kecamatan Talamau.
Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat rujukan dari tempat pengungsian halaman kantor bupati.
Sebelumnya, BNPB mencatat ada delapan korban meninggal. Dari 8 korban meninggal empat telah berhasil diidentifikasi, yaitu Asri Dewi Lestari, 24 tahun, warga Jembatan Panjang; Fatih, 2 tahun, warga Jembatan Panjang; Nevi Herawati, 47 tahun, warga Pasa Lamo Kajai; dan Anismar, 70 tahun, warga Kajai.
Selain itu data sementara luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan 36 orang. Lalu, bangunan yang rusak sekitar 6.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsi dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.
Selain menyediakan tenda pengungsian, Pemkab Pasaman Barat juga menyediakan dapur umur bagi para pengungsi. Kemudian, saat ini Pemkab menyalurkan bantuan berupa makanan ringan dan kebutuhan lainnya bagi korban gempa bumi.
Hingga Minggu, 27 Februari 2022 masyarakat di daerah Kajai pada umumnya tidur dalam darurat di halaman rumah karena takut ada gempa bumi susulan.
Begitu juga di tenda utama pengungsian depan kantor bupati warga masih bertahan karena rumahnya rusak berat akibat gempa. Selain itu juga masih trauma karena gempa susulan masih terus terjadi.