9 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan sembilan kali guguran lava pijar, pada Kamis 7 Januari 2021, dengan jarak luncur maksimum 500 meter.
Tinggi kolom awan panas tidak terpantau karena cuaca berawan. Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melalui keterangan resminya menuturkan, guguran lava yang teramati pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB itu meluncur ke arah Kali Krasak. Awan panas tercatat di seismogram dgn amplitudo maks 28 mm dan durasi 154 detik.
Selain guguran lava pijar, BPPTKG juga mencatat 21 kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 4-34 mm dan durasi 16-76 detik, 26 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-5 mm dan durasi 9-42 detik, 70 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-25 mm dan durasi 5-10 detik.
Berikutnya, 13 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm dan durasi 12-29 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-5 mm dan durasi 116-139 detik. Sementara itu, hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih, dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dengan suhu udara 14-20 derajat Celsius, kelembaban udara 72-90 persen dan tekanan udara 565-685 mmHg.
BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata juga diminta agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. Sebelumnya, pada 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB, terjadi guguran yang tercatat di seismogram memiliki amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik dan suaranya terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan.
Advertisement