9 Jurus Kabupaten Pasuruan Tekan Covid-19
Pemerintah Kabupaten Pasuruan membuat sembilan kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19. Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf menjelaskan, kesembilan kebijakan tersebut sengaja diambil lantaran dalam seminggu terakhir, jumlah warga yang terinfeksi virus corona semakin banyak.
Sembilan langkah tersebut ditujukan pada aparatur sipil negara (ASN) serta seluruh masyarakat. Antara lain, melarang aktifitas keluar masuk di zona merah dan hitam kecuali dalam kondisi darurat; pertemuan ASN diupayakan menggunakan media online; peningkatan protokol keseharan dan penyemprotan ke seluruh kantor di lingkungan Pemkab Pasuruan; membentuk Satgas Covid-19 di masing-masing kantor; meningkatkan testing di 48 RT zona kuning; mempercepat vaksinasi di pasar dan tempat umum lainnya; menyadarkan masyarakat untuk segera ke periksa ke tebaga medis jika sakit; pengatakan prokes di tempat umum, wisata, rumah makan, kafe; serta mengajak tokoh agama, masyarakat, untuk bahu membahu dalam menggelorakan kembali kampanye protokol kesehatan.
“Sembilan kebijakan kami keluarkan agar penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pasuruan bisa semakin ditekan. Ini bukan hanya untuk ASN saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat untuk ditindaklanjuti dengan action real,” kata Gus Irsyad, Senin 21 Juni 2021.
Bagi para ASN Pemkab Pasuruan, Bupati Irsyad meminta untuk tak bepergian keluar daerah, seperti liburan atau bahkan urusan dinas yang sifatnya tidak mendesak. Seperti rapat, sosialisasi, bimtek dan sejenisnya.
Apabila dilanggar, ia tak segan-segan untuk memanggil, bahkan memberikan sanksi tegas. “Ini permasalahan bukan pada penting atau tidaknya. Tapi situasinya yang kalau tidak diantisipasi, maka nanti akan semakin memburuk. Karena jumlah warga yang terpapar semakin banyak,” tegasnya.
Dalam hal protokol kesehatan, Gus Irsyad melihat masih banyaknya warga yang tak memakai masker saat beraktifitas di luar rumah. Baik di pasar, jalan raya, tempat ibadah dan lainnya. Oleh karenanya, ia pun tak akan pernah berhenti mengingatkan agar masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona. “Masih banyak yang meremehkan virus ini. Banyak yang tak memakai masker saat beraktifitas. Padahal penting sebagai pertahanan pertama dalam menghindari Covid-19,” harapnya.
Tak selesai sampai di situ, pemakaian masker juga dinilai banyak yang masih kurang tepat. Yakni hanya dipakai sampai janggut atau di bawah hidung. Kata Gus Irsyad, pemakaian seperti itu harus diperbaiki sampai benar. “Kalau sudah dilepas sekali, akhirnya dijanggut dan tidak dipakai lagi. Ini yang harus diperbaiki. Jangan salah pakai masker,” tutupnya. (Pas)