9 Hal Penting! Zikir Membersihkan Akhlak Rendah dan Jiwa-jiwa Kotor
Zikir dan Syukur
ِّ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ بِيَدِهِ وَقَالَ يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ فَقَالَ أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Dari Muadz bin Jabal bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: "Wahai Muadz, demi Allah, aku mencintaimu." Kemudian beliau berkata: "Aku wasiatkan kepadamu wahai Muadz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan, (Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta beribadah kepadaMu dengan baik.) (HR. Abu Daud) [No. 1522 Baitul Afkar Ad Dauliah) Shahih.
Pelajaran yang terdapat didalam hadits:
1- Zikir bukanlah hanya dengan lisan yang komat-kamit. Namun, zikir yang sebenarnya adalah dengan hadirnya hati disertai ucapan lisan.
2- Dalam zikir kita juga harus meresapi makna nama dan sifat Allah, mengingat perintah dan larangan-Nya, dan mengingat Allah dengan merenungkan kalamullah yaitu Al Qur’an. Ini semua bisa digapai jika seseorang mengimani nama dan sifat-Nya, serta mengagungkan-Nya, juga memuji-Nya dengan berbagai macam sanjungan. Semua ini bisa digapai jika seseorang bertauhid dengan benar.
3- Zikir yang hakiki harus terkandung ini semua. Juga dzikir ini haruslah digapai dengan senantiasa mengingat nikmat Allah dan mengingat kebaikan Allah pada makhluk-Nya. Itulah dzikir yang sebenarnya dan yang semestinya dilakukan setiap muslim.
4- Kaum muslim diingatkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan. Nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat luas dan banyak namun kadang tidak disadari.
5- Selain nikmat sehat, nikmat Iman dan islam patut disyukuri agar selalu terjaga dan berada di jalan lurus yang diridhai.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengingatkan hamba-hamba-Nya yang mukmin akan nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada mereka. Yaitu diutus-Nya seorang Rasul yakni Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam untuk membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang jelas; menyucikan serta membersihkan mereka dari akhlak-akhlak yang rendah, jiwa-jiwa yang kotor, dan perbuatan-perbuatan Jahiliah, mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya, mengajarkan kepada mereka Alquran dan sunnah, serta mengajarkan kepada mereka banyak hal yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
6- Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang sudah dijamin dosa-dosanya diampuni baik sebelum maupun sesudahnya pun tak henti mengucap syukur dan mengingat Allah atas nikmat yang telah diberikan.
7- Syukur adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan rasa cinta lahir maupun batin. Sehingga syukur bukanlah hanya di lisan semata, namun haruslah direalisasikan dalam ketaatan dan amal perbuatan.
Inilah dua perkara yang akan menegakkan agama seseorang.
8- Dalam dzikir kepada-Nya harus terdapat ma’rifah atau keimanan yang hakiki. Sedangkan dalam syukur harus terdapat ketaatan kepada-Nya.
9- Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun mengajarkan umatnya untuk membaca berikut tiap habis selesai melaksanakan shalat fardhu agar menjadi hamba yang bersyukur.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a'inni 'ala dzikrika wasyukrika wa husni 'ibadatika.
(Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta beribadah kepadaMu dengan baik.) (HR. Abu Daud).
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an:
-- Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan nikmat ini ialah nikmat yang berupa diutus-Nya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam kepada mereka. Karena itulah maka Allah menyerukan kepada orang-orang mukmin agar mengakui nikmat ini dan membalasnya dengan banyak berzikir menyebut asma-Nya dan bersyukur kepada-Nya.
Seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al-Baqarah: 152).
Demikian wallahu a'lam.