9 Fakta Xi Jinping, Rumor Kudeta Tiongkok
Di negara yang bersistem sosialis, lazim terjadi praktik disinformasi dan propaganda. Tentu saja, praktik informasi yang diselewengkan ini dimaksudkan untuk mencitrakan 'kebaikan-kebaikan' sistem diktator dan kepemimpinan yang tirani dalam suatu negara.
Bagaimana fakta tentang negeri dedengkot komunisme, seperti Republik Rakyat Cina (RRC), bisa terjadi rumor? Apalagi, menyangkut pemimpin berpengaruh seperti Xi Jinping? Sementara, ia adalah tiga di antara pemimpin Negeri Tirai Bambu paling istimewa, selain Mao Zedong dan Deng Xiaoping.
Desas-desus dan rumor di masa lalu, terjadi karena pergunjingan dan menyebar kepada publik. Kini, masalah tersebut akan lebih cepat beredar karena kehadiran media sosial.
Sementara di China terkait media sosial sangat ketat. Apalagi bagi kelompok-kelompok yang digolongkan sebagai oposisi. Karena itu, pengguna media sosial lainnya mengklaim bahwa Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah mendapatkan kendali penuh atas Tiongkok setelah menempatkan Xi Jinping di bawah tahanan rumah.
Desas-desus tentang Xi Jinping dikudeta yang digulingkan dalam aksi militer mendapatkan momentum beberapa jam setelah Tiongkok menjatuhkan hukuman mati kepada dua mantan menteri berpangkat tinggi karena keterlibatan mereka dalam korupsi. Mantan Wakil Menteri Keamanan Publik Tiongkok, Sun Lijun, dijatuhi hukuman mati karena menerima suap 646 juta Yuan (Rp 1,3 triliun), memanipulasi pasar saham, dan memiliki senjata api secara ilegal.
Mantan Menteri Kehakiman Tiongkok, Fu Zhenghua, juga dijatuhi hukuman mati karena menerima suap senilai US$16 juta (Rp 240 miliar). Namun media Tiongkok belum mengomentari klaim kudeta militer. Juga belum ada berita tentang rumor di media barat.
Guna memahami sederet masalah China dan desas-desus terkini, berikut sederet fakta tentang Xi Jinping perlu mendapat perhatian serius.
1. Pemimpin Terkuat
Sejak diangkat menjadi ketua Partai Komunis dan pemimpin China pada 2012, Xi Jinping mempunyai posisi terkuat. Ia menjadi pemimpin China paling kuat setelah Mao Zedong. Hal itu menyusul keputusan kongres Partai Komunis untuk memasukan pemikiran Xi ke dalam konstitusi partai.
Ketika itu, seluruh peserta dengan suara bulat memasukkan 'Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Watak Cina di Era Baru' ke dalam konstitusi Partai Komunis. Dalam sejarah, selain Xi Jinping hanya tiga nama yang dimasukkan ke dalam ideologi partai: Mao Zedong (Pendiri Partai Komunis Cina) dan Deng Xiaoping. Tapi pemikiran Deng dimasukkan setelah ia meninggal dunia.
2. Pernah Hidup di Gua
Latar belakang kehidupan Xi, paling menarik perhatian adalah ketika ia pernah hidup di sebuah gua pada saat berada di pedalaman China dan menghabiskan waktu sebagai petani.
Keluarga Xi sebenarnya termasuk golongan elite di Beijing. Ayahnya adalah salah satu pahlawan revolusi komunis, namun semuanya berubah ketika Mao -yang makin khawatir atas ancaman terhadap kekuasaannya- melakukan pembersihan terhadap elite partai pada 1960-an.
Ayah Xi dijebloskan ke penjara dan keluarganya dipermalukan.
Pada 1968 Mao mengeluarkan Dekrit yang memerintahkan jutaan anak-anak muda untuk meninggalkan kota dan tinggal di pedesaan untuk merasakan susahnya menjadi petani.
Pada usia 15 tahun, Xi meninggalkan pendidikan formal di Beijing dan pindah ke Desa Liangjiahe di Provinsi Shaanxi. Ketika itu tak ada listrik, kendaraan bermotor atau peralatan mekanik. Di desa, Xi harus belajar mengangkut pupuk, membangun waduk, dan memperbaiki jalan.
3. Makan Bubur dan Hidup Sederhana
Ia tinggal di gua bersama tiga pemuda lain. Ketika itu, membuat gua pada dinding pegunungan dan menjadikannya sebagai rumah adalah sesuatu yang lumrah karena sangat mahal mendirikan rumah permanen. Dinding gua biasanya dilapisi semen, yang mengesankannya seperti dinding rumah.
Salah seorang pemuda yang tinggal di gua bersama Xi adalah Lu Housheng, yang menuturkan pada 2015, "Kami hanya bisa makan bubur, lalapan, dan roti kukus. Ketika Anda lapar, Anda tak peduli dengan apa yang bisa Anda makan."
4. Kegemaran Membaca
Pada malam hari, Xi biasanya membaca tulisan-tulisan Mao di bawah lampu minyak. "Sementara Xi membaca, saya merokok. Xi membaca karya-karya Mao dan koran. Tak ada kegiatan lain," kata Lu, seperti dilansir BBC.
Yang juga sangat ia ingat adalah Xi sangat suka membaca dan perokok berat. Lu menuturkan: Xi sangat serius, tak suka bercanda, tak bermain kartu atau berupaya mencari pacar.
Pada usia 18 tahun, Xi terjun ke dunia politik. Ia menjadi anggota Liga Pemuda Komunis dan setelah beberapa kali ditolak karena faktor ayahnya yang pernah dipenjara, Xi akhirnya resmi menjadi anggota penuh Partai Komunis saat berumur 21 tahun.
5. Hidup di Desa, Fakta Xi Jinping
Di kalangan rakyat China, Xi digambarkan sebagai seseorang yang 'sangat pragmatis dan ambisius, yang berbeda dengan pemuda kebanyakan yang masih punya waktu untuk bersenang-senang'.
Saat usianya menginjak 25 tahun, ayahnya direhabilitasi dan mendapat penugasan di Guangdong, provinsi tetangga Hong Kong, yang menjadi salah satu kunci kebangkitan ekonomi China.
Karier politik Xi meningkat berkat bantuan koneksi yang dimiliki sang ayah dan dari sini Xi membangun jaringan. Dengan rapi ia memetakan jalur karier yang bisa mendorong dirinya menaiki hierarki jabatan di Partai Komunis. Pertama, ia menjadi perwira militer pada akhir 1970-an dan mengisi sejumlah jabatan partai di tingkat provinsi.
Xi fokus dengan tugas-tugas yang diemban dan tak suka dengan perhatian dari publik.
6. Pribadi yang Membosankan
Ada catatan menarik, seorang awak media yang pernah meliput acara-acara Xi saat menjadi pejabat partai di tingkat provinsi mengatakan, "Ia membosankan dan mudah terlupakan." Ia banyak belajar dari ayahnya dengan sebisa mungkin tidak menciptakan musuh. Bahkan ketika berusia 40-an dan 50-an tahun, dan menjadi salah satu figur senior partai, Xi dikenal sangat kompeten dan tak pernah pamer kekuasaan.
7. Kesan Warga AS
Mungkin kesan warga Amerika Serikat, Eleanor Dvorchak, yang rumahnya dipakai Xi menginap saat mengikuti kunjungan penelitian pertanian pada 1985 menggambarkan pribadi Xi.
"Orangnya sangat rendah hati ... saya pastikan tak ada orang yang memperkirakan bahwa tamu yang menginap di rumah saya akan menjadi presiden," kata Dvorchak.
8. Kampanye Perangi Korupsi
Sejak menjadi ketua Partai Komunis yang sekaligus pemimpin China, Xi terus melakukan konsolidasi kekuasaan. Mereka yang dinilai 'mengancam atau merusak persatuan partai' disingkirkan.
Xi melancarkan perang terhadap korupsi dan mengeluarkan aturan untuk menghapus apa yang digambarkan sebagai 'pemborosan uang negara'. Makanya ia sering terlihat bepergian bersama pejabat lain dengan mobil biasa, bukan dengan iring-iringan sedan mewah. Di bawah Xi, pesta besar-besaran yang sering digelar pejabat dilarang.
Beberapa pejabat penting yang dinyatakan korupsi diadili, dipecat dan dipenjara. Tapi muncul juga tuduhan bahwa pejabat-pejabat senior juga diduga melakukan korupsi.
Mereka juga mengatakan persidangan pejabat-pejabat top yang diduga korupsi 'tak mengungkap sepenuhnya kasus-kasus yang ditimpakan kepada pejabat-pejabat tersebut'.
Kampanye memerangi korupsi telah berjalan gencar dalam lima tahun terakhir dan benang merah dari upaya ini adalah 'Xi menjadi pejabat terdepan dalam perang melawan korupsi dan memenjarakan pejabat-pejabat yang melakukan tindakan pidana ini'.
Kritik lain adalah 'pembungkaman terhadap hak-hak dasar warga negara' yang mendorong penilaian 'di balik keberhasilan ekonomi terdapat represi besar-besaran'.
9. Rumor Bermula dari Pembatalan 6.000 Penerbangan
Kini, beredar rumor kudeta Tiongkok dan Presiden Xi Jinping tahanan rumah bermula dari pembatalan 6.000 penerbangan domestik dan internasional. Pada Minggu 24 September 2022, media the Inter menggelontorkan desak desus di media sosial bahwa militer Tiongkok telah menggulingkan Xi Jinping dari kekuasaan.
Pengguna Twitter Jennifer Zeng, yang memiliki lebih dari jutaan pengikut di Twitter berbagi video dramatis saat dia menulis, “Kendaraan militer #PLA menuju #Beijing pada 22 September. Mulai dari Kabupaten Huanlai dekat Beijing & berakhir di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh arak-arakan sepanjang 80 KM. Sementara itu, rumor menyatakan bahwa #Xi Jinping ditahan setelah senior #PKC memecatnya sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA).”
Sementara penulis Gordon G Chang mengatakan, “Kurangnya berita dari #Tiongkok selama beberapa jam terakhir menunjukkan rumor kudeta tidak benar, tetapi apa pun yang terjadi di dalam militer #Tiongkok selama tiga hari terakhir—jelas sesuatu yang tidak biasa terjadi—memberi tahu kami bahwa ada turbulensi di dalam kepemimpinan senior #PKC.”
Chang mengatakan bahwa rumor kudeta presiden Tiongkok dimulai tepat setelah Xi Jinping kembali dari Uzbekistan dan menghilang dari pandangan selama berhari-hari, sesuatu yang tidak biasa baginya. Baru-baru ini, Xi Jinping berada di Uzbekistan untuk mengambil bagian dalam KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai. Di sana, dia bertemu beberapa pemimpin dunia termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Advertisement