9 Fakta Virus Varian Delta yang Mendominasi Negeri
Penyebaran virus COVID-19 di Indonesia semakin mengkhatirkan setelah ditemukannya mutase baru varian delta. Varian 1.617.2 ini ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020. Melansir berbagai sumber berikut kesembilan faktanya.
Varian Perhatian
Varian virus delta yang diidentifikasi pertama di Maharastra India pada Oktober 2020 menyebar secara luas ke wilayah India lainnya dan dunia. Pada Mei 2021 World Health Organization (WHO) mengumumkan status varian delta sebagai varian perhatian.
Varian ini juga menyumbang naiknya angka COVID-19 di negeri Mahatma Gandhi itu. Yaitu sejumlah 400 ribu kasus per harinya. Selain delta, varian lainnya yang juga digolongkan dalam kategori varian perhatian adalah alpha (B.1.1.7), beta (B.1.351) dan gamma (P.1).
Menyebar di 80 Negara di Dunia
Dari data yang dihimpun WHO, saat ini varian delta telah menyebar ke 80 negara di dunia. Dua di antaranya Inggris dan Indonesia. Varian delta ini memiliki mutasi barunya bernama delta plus 1.617.2.1 yang ditemukan pertama di Inggris pada 11 Juni. Saat ini delta plus terdeteksi di sembilan negara di dunia. Antara lain China, Jepang, Amerika Serikat dan Inggris.
Menyebar di Cepat 9 Provinsi di Indonesia
Sembilan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dengan 96 kasus varian Delta, Jawa Tengah 80, Jawa Barat 48, Jawa Timur 18, Sumatera Selatan 3 dan Kalimantan Tengah 3. Kemudian Kalimantan Timur 3, Banten 2, Kalimantan Selatan 1. Data ini diperoleh dari Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan.
Lebih Mudah Menular
Public Health England (PHE), Lembaga Eksekutif Departemen Kesehatan Inggris menyebut 90 persen kasus COVID-19 di negeri ratu Elizabeth itu berasal dari varian delta. Pada 9 Juni 2021 tercatat ada 42 ribu kasus varian delta. Jumlah ini meningkat hampir 30 ribu kasus.
Serang Semua Umur
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting menyebut varian delta menyerang semua kategori umur. Sedangkan varian alpha cenderung menyerang anak muda.
Sementara media yang digunakan varian delta, alpha, dan beta bertransmisi adalah melalui droplet saluran nafas. Seperti batuk, bernafas, dan berbicara. Selain itu juga jika seseorang memegang benda yang sudah terkontaminasi delta atau alpha lalu memegang mata, hidung, dan mulut. Ciri-ciri orang yang tertular delta biasanya sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek.
Berbahaya untuk Ibu Hamil
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Muhammad Faqih, virus COVID-19 varian Delta juga berpotensi berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui. Tak hanya itu, anak-anak yang menyusui juga rentan tertular dari ibunya.
Menyebar dalam Waktu 5-10 Detik
Virus varian delta diduga bisa menular hanya melalui berpapasan. Virus ini dianggap mampu menyebar hanya dalam waktu 5-10 detik. Analisa ini dibuat oleh otoritas kesehatan di Australia dengan melihat rekaman CCTV dua orang yang berbelanja di Westfield Bondi Junction. CCTV di sana sengaja difungsikan untuk melacak perjalanan serta mengidentifikasi kasus penyebab penularan yang mungkin terjadi.
Sementara, kecepatan transmisi virus ini enam kali lebih cepat jika dibandingkan dengan varian alpha dari Inggris. Di mana varian tersebut membutuhkan 20 detik untuk bertransmisi.
Cegah dengan 5M
Untuk varian apapun, Epidemiolog Griffith University menyarankan publik mentaati 5M. Yaitu, mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak, memakai masker ganda, mengurangi mobilitas, dan interaksi serta menjauhi kerumunan.
Disarankan melindungi diri menggunakan masker ganda. Pasalnya, masker ganda dibuat dengan mengkombinasikan masker kain di atas masker medis. Masker ini mampu memblokir partikel batuk sebesar 92.5 %. Jumlah pemblokiran ini lebih tinggi jika dibandingkan kedua masker lainnya. Seperti , masker medis saja yang memblokir 40,2 persen partikel, sedangkan masker kain saja memblokir 44,3 persen. Hasil ini diperoleh oleh studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Vaksin yang Cocok Atasi Delta
Dari riset yang dilakukan PHE, berikut vaksin yang terbukti ampuh mengatasi varian delta. Pertama, vaksin Pfizer-BioNTech 94 persen efektif terhadap varian delta setelah orang mendapat suntik satu dosis dan 96 persen efektif setelah dapat dua dosis vaksin.
Kedua, AstraZeneca. Tingkat keampuhannya 71 persen efektif setelah satu dosis dan 92 persen efektif setelah dua dosis.(Kom/CNN/Lip)
Advertisement