Usai Bunuh Bocah 5 Tahun, ABG Ini Bikin Status di Facebook
Indonesia digegerkan dengan kasus seorang siswi SMP kelas tiga di Jakarta, yang membunuh bocah lima tahun. Korban merupakan tetangganya sendiri. Melansir dari berbagai sumber, berikut faktanya:
1. Kronologi Singkat
Korban APA dibunuh di rumah NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta. Sebelumnya, korban disuruh mengambil mainan di bak. Sang pelaku mengangkat dan kemudian menenggelamkannya selama lima menit.
NF juga mencekik leher lalu mengikatnya dengan tali tambang. Korban diangkat dari bak. Karena korban mengeluarkan darah, NF menyumpalnya dengan tisu. Korban lalu diletakkan di dalam lemari.
2. Akan Membuang Jenazah Korban
Tersangka mengaku akan membuang jenazah korban. Namun dikarenakan sudah sore, dia mengurungkan niatnya. Jasad korban terbujur kaku di lemari pakaian tersangka.
3. Menyerahkan Diri ke Polisi
Awalnya tidak ada yang mengetahui kasus ini. Hingga akhirnya, NF yang kala itu akan berangkat sekolah berganti pakaian dan menyerahkan dirinya ke Polsek Taman Sari Jakarta Barat. Namun, dia dipindahkan ke Polsek Sawah Besar, sesuai tempat kejadian perkara (TKP). Warga sekitar, terlebih kedua orangtua korban heboh begitu mengetahui kasus pembunuhan APA saat polisi tiba di TKP.
4. Menulis Status Pembunuhan di Facebook
NF aktif menulis status di akun Facebooknya. Gadis asal Jakarta ini memposting skenario pembunuhannya sebelum menyerahkan diri ke polisi.
"Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku..banyak warga mencarinya..pak rw selaku polisi dan pak rt yang memeriksa rumah ku seluruhnya tak ada satupun dari mereka yang menemukan nya..tak ada satupun yang tau aku pelakunya," tulisnya.
"Oke besok siap berserah diri," imbuh dia.
Postingan kedua merupakan foto polisi. Foto itu diambil saat ia dipindahkan dari Polsek Tamansari ke Polsek Sawah Besar.
5. Terinspirasi dari Film Chucky dan Slender Man
Menurut keterangan polisi, NF mengakui menyukai film horor dan kekerasan seperti boneka di film Chucky dan Slenderman, karakter fiksi yang menyukai penculikan anak-anak.
Selain itu, polisi juga menemukan 13 sketsa gambar Slenderman dan kata-kata teror dan siksaan. Seperti, tetap tenang dan beri aku siksaan.
6. Melibatkan Psikiater
Kasus pembunuhan ini termasuk sadis untuk ukuran anak baru gede (ABG). Untuk itu, polisi perlu mengetahui aspek kejiwaan pelaku. Ketika NF ditanya soal kasusnya, dia mengaku tidak menyesali perbuatannya dan ia merasa puas.
Polisi membutuhkan psikitaer untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka. Terlebih, sejumlah barang bukti pun siap, seperti catatan dalam buku harian pelaku.
7. Kecewa Terhadap Keluarga
Dari barang bukti yang disita polisi, polisi menemukan indikasi kekecewaan pelaku terhadap keluarganya. Hal tersebut didapatkan dari papan curhat dan gambar pelaku yang mayoritas menunjukkan kesedihan.
Contohnya, tidak membenci, aku hanya tenggelam dalam emosi. Lalu, I will always love you, Who? Unknown. Yang artinya, Aku akan selalu mencintaimu, siapa? Tidak diketahui.
8. Kasus Lain yang Serupa
Pada 31 Mei 2014, Morgan Geyser dan Anissa Weir 12 tahun di Wisconsi Amerika Serikat menikam temannya dengan 19 tusukan. Beruntung korban bisa selamat.
Kasus lainya terjadi di Skotlandia. Pada 2 Juli 2018, Aaron Campbell 16 tahun tega memperkosa dan membunuh Alesha Macphail. Alesha berusia enam tahun.
9. Pelaku Cukup Cerdas
Berdasarkan penjelasan polisi, NF merupakan siswa yang cukup cerdas. Dia memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.
Hal ini terlihat dari cara dia mengungkapkan perasaannya melalui tulisan di buku catatannya. Selain itu, NF juga jago menggambar.
Advertisement