9 Fakta dan Data, Swasembada Beras pun Dipertanyakan
Indonesia pada masa Presiden Jokowi telah mencapai swasembada beras. Dalam Debat Cawapres Minggu, 21 Januari 2023, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan Indonesia pada masa Presiden Jokowi telah mencapai swasembada beras.
Benarkah demikian?
Kalangan DPR RI sesungguhnya memiliki tanggung jawab pengawasan, dan menyampaikan kondisi seobjektif mungkin agar persoalan pangan rakyat tidak menjadi komoditas elektoral serta tidak berbasis pada data yang benar.
Urusan beras menyangkut hajat hidup orang banyak, nasib jutaan petani. Bahkan nasib mayoritas rakyat Indonesia karena menjadikan beras sebagai makanan pokok.
Bahkan bagi keluarga miskin, beras menjadi sandaran hidup mati mereka. Itulah sebabnya Banggar DPR dan pemerintah sejak awal menyepakati negara harus menjamin pangan rakyat. Khususnya beras karena memiliki pengaruh besar atas tingkat kemiskinan mereka dalam bertahan hidup.
Urusan beras data dan kebijakannya jangan dijadikan komoditas politik elektoral, apalagi jika disampaikan dengan tidak jujur, tentu hal itu tidak baik.
Data berikut merupakan tanggapan pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 di Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka pada debat Cawapres Minggu, 21 Januari 2023.
Memang, Indonesia pernah dikenal sebagai negara berswasembada beras -- yakni pada zaman Pemerintahan Presiden Soeharto. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, membuktikan kebenaran atau fakta sesungguhnya dari pernyataan itu.
9 Fakta dan Data, Swasembada Beras
1.
Sejak 2014 hingga 2023 Indonesia selalu melakukan impor beras. Pada 2014, Indonesia Impor beras 844 ribu ton, tahun 2015 sebanyak 861 ribu ton.
2.
Tahun 2018, setahun Jelang Pemilu 2019, impor beras melonjak menjadi 2,25 juta ton. Padahal tahun 2017 impor beras hanya 305 ribu ton.
3.
Menjelang pemilu 2024. Impor beras pada tahun 2023 mencapai 3,06 juta ton, impor beras terbesar sepanjang sejarah republik ini berdiri.
4. Bila impor beras dikaitkan dengan bencana el nino, tentu tidak relevan. Memang, benar pada tahun 2023 lalu Indonesia mengalami el nino, musim kering yang agak panjang. Namun, masa ini berlangsung kurang dari 4 bulan dan memang ada kebutuhan untuk menutup pasokan kebutuhan beras dalam negeri sebagai cadangan bila persawahan ada gagal panen.
5. Apakah gagal panen sampai memerlukan kebutuhan impor beras mencapai 3,06 juta ton pada tahun 2023?
6
Hasil panen padi pada tahun 2022 dan 2023.
Data BPS, pada 2022 produksi Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 54, 75 juta ton. Pada 2023, data terakhir yang disajikan BPS pada Oktober 2023 produksi GKG mencapai 53,63 juta ton.
*) Data ini belum ditambahkan perhitungannya sampai Desember 2023. Produksi GKG sepanjang 2023 potensi lebih besar dari data rilis terakhir BPS.
7.
Data BPS mengungkapkan produksi beras pada tahun 2022 31,5 juta ton dan periode Januari-Oktober 2023 mencapai 30,9 juta ton.
*) Memungkinkan ada perubahan data produksi beras sampai Desember 2023.
8
Pada 2020 lalu, Ketua Banggar Abdullah Said mengusulkan kepada pemerintah agar mengubah skema impor komoditas dari sistem kuota menjadi impor dengan model pengenaan tarif.
9.
Rekomendasi izin impornya sebesar 560 ratus ribu ton di ratas Kemenko Perekonomian, tetapi rekomendasi di Kementan mencapai 1,2 juta ton.
Dengan model impor pengenaan tarif, negara lebih banyak untungnya dan model perburuan rente pada kegiatan impor bisa lebih dikurangi.
*) Sumber: Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, Selasa (23 Januari 2024).
Advertisement