85 Pecah Rekor di Porprov Jatim VIII, Ini Bukti Keseriusan
Gelaran Porprov Jatim VIII/2023 mengukir sejarah baru. Ini menyusul banyaknya pecah rekor yang terjadi di ajang multievent regional Jatim tersebut. Total, ada 85 pecah rekor yang tercipta di lima cabor Porprov kali ini.
Adapun rinciannya meliputi cabor angkat berat 22 pecah rekor, angkat besi (18), renang (24), selam (13), dan terakhir menembak (9).
Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil merasa bangga dan optimistis, bahwa capaian ini merupakan sebuah prestasi yang sangat terukur. “Terukur maksudnya, ada karya atlet-atlet kabupaten/kota yang menunjukkan peningkatan. Dan itu sederhana saja, alat ukurnya, bahwa ada prestasi yang lebih meningkat dibanding Porprov-Porprov sebelumnya,” jelas Nabil.
Menurutnya, pecah rekor sebanyak itu bukan main-main. Walaupun rekor yang dipecahkan itu tidak semuanya masuk standar Puslatda Jatim. Tapi paling tidak, KONI Jatim semakin tahu dan mudah mengidentifikasi jenjang prestasi atau jenjang karier atlet-atlet ini berdasarkan hasil Porprov Jatim VIII/2023 ini.
Yang tak kalah penting, lanjut Nabil, capaian ini merupakan hasil dari usaha keras dan usaha cerdas dari Pengcab dan KONI kabupaten/kota setempat.
“Kalau tidak ada pembinaan tentu tidak ada peningkatan. Kalau tidak ada keseriusan dan kesungguhan tidak akan ada peningkatan,” tutur mantan komisioner KPU Jatim ini.
Kemudian yang kedua dan lebih menjadi perhatian KONI Jatim adalah terjadinya penyebaran perolehan medali di cabor-cabor yang dipertandingkan. Bagi Nabil, hal itu menunjukkan bahwa ada pembinaan yang serius, sehingga hampir di semua cabor terjadi penyebaran perolehan medali.
“Hampir semua daerah mendapat medali. Misalnya, Gresik itu dapat medali emas senam dan panjat tebing dan menjadi juara umum di cabor tersebut. Kemudian renang juga merata. Belum lagi cabor-cabor permainan. Seperti MMA itu, diraih Kota Pasuruan juara umumnya. Selam didominasi Kabupaten Pasuruan, tapi banyak daerah lain yang juga mendapat medali emas di cabor ini,” paparnya.
Pada Porprov Jatim VIII/2023 lalu, hampir semua kabupaten/kota menunjukkan sebuah prestasi di cabor dan nomor. Ada yang menguasai cabornya, ada pula yang menang di nomor tertentu.
“Ini bagi kami membanggakan, sebab dicatat sebagai prestasi yang sebenarnya lantaran berdasarkan alat ukur. Mulai kecepatan dan kekuatannya. Saat ini, alumni-alumni Porprov sudah terus meningkat. Sebagai contoh, lifter Luluk Diana yang juara dunia angkat besi di Meksiko. Begitu juga dengan basket 3x3 kemarin. Anak-anak Puslatda kita itu rata-rata jebolan Porprov,” jelas Nabil.
Jenjang Pembinaan
Menurutnya, ini semua memperlihatkan bahwa ada jenjang pembinaan dan prestasi yang berjalan dengan baik, melalui mekanisme dan administrasi yang baik pula. Artinya berdasarkan data dan kemampuan.
"Kalau yang tidak terukur, nanti pada akhirnya akan terukur. Tapi ada perlakuan-perlakuan pembinaan yang menurut saya luar biasa." katanya.
“Tinggal bagaimana kita memoles, mulai pelatihnya meningkatkan keilmuannya, dan menjaga kondisi psikis anak-anak. Tidak boleh demam panggung, tidak bola grogi, bisa beradaptasi dengan atmosfer pertandingan. Karena itu, harus terus digembleng dan tidak boleh putus koordinasi dengan KONI kabupaten/kota,” tambah Nabil.
Nabil mengungkapkan, apa yang telah dilakukan Pengcab cabor dan KONI kabupaten/kota ini sudah sesuai dan sejalan dengan pola rekrutmen Puslatda KONI Jatim.
“Tahapan rekrutmen kita kan dari KONI daerah, dari Porprov, atau secara perorangan walaupun tidak banyak. Perorangan itu artinya, kalau ada atlet yang ikut single event dan hasilnya baik, akan kita masukkan ke Puslatda. Tentu harus melalui skrining,” pungkasnya.
Advertisement