Di Situbondo 82 Ekor Sapi Terpapar PMK, 35 di Antaranya Mati
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang 82 ekor sapi di Situbondo, Jawa Timur. Dari 82 ekor sapi positif terpapar PMK, 35 ekor sapi diantaranya dilaporkan mati.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Situbondo, Achmad Junaidi mengatakan, PMK pada sapi di Situbondo terjadi dalam dua bulan terakhir. Penyebaran penyakit disebabkan virus RNA di Situbondo ini tergolong cepat.
"Hingga awal Januari 2025 ini, Disnakkan Situbondo mencatat ada 82 ekor sapi terpapar PMK. Dari jumlah ini, sebanyak 35 ekor sapi mati akibat terpapar PMK," kata Junaidi, Kamis 2 Januari 2025.
Dia menjelaskan, upaya memutus penyebaran PMK langsung dilakukan Disnakkan. Yakni, menggencarkan vaksinasi PMK dan pengobatan terhadap sapi milik warga Situbondo yang terpapar penyakit ini.
"Tidak hanya itu saja. Disnakkan Situbondo melakukan penyemprotan desinfektan area kandang sapi. Juga mengedukasi pemilik sapi dalam mencegah penularan PMK, agar sapi tetap terjaga kesehatannya," jelasnya.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Disnakkan Situbondo, Sulistiyani mengatakan, upaya mencegah penularan PMK, Disnakkan telah mendapat vaksin PMK 83.800 dosis dari Ditjen Peternakan Kementan RI pada 2024. Kemudian dapat tambahan 1.500 dosis pada akhir Desember 2024 untuk disuntikkan pada pekan pertama Januari 2025.
"Tambahan vaksin PMK 1.500 dosis itu, kami sebar ke 6 Puskeswan di Situbondo untuk vaksinasi terhadap sapi potong menjadi prioritas, terutama anak sapi dan sapi pendatang baru," kata Sulistiyani, Kamis 2 Januari 2025.
Selain menggencarkan vaksinasi PMK, Sulistiyani menerangkan, Disnakkan melakukan penyemprotan desinfektan di kandang sapi serta 3 pasar hewan di Situbondo. Yakni, Pasar Hewan Asembagus, Besuki, dan Sumberkolak.
"Penyemprotan desinfektan ini mencegah penularan virus PMK. Karena, penyebaran virus PMK bisa melalui udara dan tempat atau kandang tidak bersih. Kami juga mengimbau sapi terpapar PMK diisolasi agar tidak menular ke sapi lainnya," terangnya.
Advertisement